Periksa Dirut PLN Ketiga Kalinya, 3 Hal Ini Jadi Fokus KPK

Periksa Dirut PLN Ketiga Kalinya, 3 Hal Ini Jadi Fokus KPK

Haris Fadhil - detikNews
Jumat, 28 Sep 2018 17:57 WIB
Dirut PT PLN Sofyan Basir (Foto: Ari Saputra/detikcom)
Jakarta - Penyidik KPK kembali memeriksa Direktur Utama PT PLN (Persero) Sofyan Basir. Ini merupakan ketiga kalinya Sofyan diperiksa sebagai saksi untuk kasus suap proyek PLTU Riau-1.

Kabiro Humas KPK Febri Diansyah mengatakan ada 3 hal yang ditelusuri penyidik dari keterangan Sofyan. Apa saja?

1. Proses pembahasan dan pengambilan keputusan proyek PLTU Riau-1
2. Pertemuan-pertemuan yang diketahui atau pun dihadiri oleh saksi dengan pihak lain dan tersangka
3. Pengetahuan saksi tentang informasi aliran dana terkait proyek PLTU Riau-1

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT




Untuk hari ini, Jumat (28/9/2018), Sofyan menuntaskan pemeriksaan pukul 16.10 WIB. Menurutnya, deretan pertanyaan dari penyidik masih sama dengan pemeriksaan sebelumnya.

"Hari ini diperiksa untuk Pak Idrus. Terus, beberapa pertanyaan sudah dijawab dengan baik mudah-mudahan apa yang saya sampaikan baiklah," ucap Sofyan.

Dalam kasus yang berawal dari operasi tangkap tangan (OTT) ini, KPK menetapkan 3 tersangka. Mereka adalah Wakil Ketua Komisi VII DPR Eni Maulani Saragih, pengusaha Johannes B Kotjo, dan mantan Menteri Sosial Idrus Marham.




Eni ditetapkan KPK sebagai tersangka lantaran diduga menerima suap dari Johannes B Kotjo selaku pemegang saham Blackgold Natural Resources Ltd. Perusahaan itu merupakan salah satu perusahaan di konsorsium proyek PLTU Riau-1.

Dalam perkembangannya, KPK menetapkan Idrus sebagai tersangka. Dia diduga menerima janji yang sama dengan Eni, yakni USD 1,5 juta dari Kotjo, bila proyek PLTU Riau-1 jadi dikerjakan perusahaan Kotjo.


Simak Juga 'Penjelasan Dirut PLN Soal Penggeledahan Rumahnya oleh KPK':

[Gambas:Video 20detik]

(haf/dhn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads