Materi tausiyah yang Wahbi jelaskan adalah terkait kondisi Suriah saat ini secara nyata. Wahbi mengatakan apa yang terjadi di Suriah adalah upaya menghancurkan Islam dari dalam Islam sendiri. Dengan cara membenturkan syiah dan suni yang berujung pada pembentukan khilafah.
Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Frans Barung Mangera menjelaskan kedatangan Wahbi ke Jawa Timur khususnya di Polda Jatim untuk menyampaikan kepada umat muslim di Jawa Timur untuk tetap menjaga ukhuwah Islamiyah.
"Dalam kunjungan di Masjid Polda Jatim, menjadi imam salat. Ini sebagai bentuk penyampaian beliau. Indonesia ini ukhuwah Islamiyahnya kan tinggi. Sebagai guru memberikan tausiyah itu wajar-wajar saja," kata Barung saat dihubungi detikcom, Kamis (27/9/2018).
Menurut Barung, sosok Muhammad Wahbi Sulaiman yang di negaranya menjadi guru besar agama, tidaklah menjadi persolaan. Ilmu yang disampaikan juga baik dan sah-sah saja.
"Beliau sebagai guru agama dan ulama juga di Suriah. Beliau juga memberikan ilmu agama juga baik-baik saja tidak ada yang salah. Walaupun Polda Jatim mendapatkan tausyiah dalam bentuk bahasa arab," ungkap Barung.
Dalam tausyiahnya, kata Barung, Wahbi juga mengingatkan agar umat Islam untuk tetap menjaga kerukunan umat beragama.
"Penting bagi kita semua. Beliau juga memberikan pelajaran yang bagus. Agar kita menjaga kerukunan antar umat beragama. Kalau konflik berkepanjangan akibatnya sama dengan Suriah," ujar Barung.
Selain mengunjungi Polda Jatim, Mohammad Wahbi Sulaiman juga bersilaturahmi di PW Muhammadiyah dan PWNU Jatim. (iwd/iwd)