Rapat yang digelar di DPP Golkar, Jl Anggre Neli, Slipi, Jakarta Barat, Kamis (27/9/2018) itu dihadiri Ketua Majelis Etik Mohammad Hatta. Wakil Ketua Majelis Etik Andi Mattalatta, Sekretaris Majelis Etik Rully Azwar dan anggota Majelis Etik Ibrahim Ambong. Hatta mengatakan, dua kader yang hendak dipanggil adalah Cupli Risman dan Fadli.
"Kami hari ini memang mempersiapkan rapat Majelis Etik untuk melakukan pemanggilan klarifikasi terhadap dua kader Partai Golkar yang mengkoordinir suatu acara, Go PrabU dan memberikan konferensi pers," ujar Hatta.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Hatta memberikan undangan pemanggilan terhadap Cupli dan Fadli per pukul 14.30 WIB. Tetapi, sampai 1 jam ditunggu, keduanya ternyata tidak hadir.
"Memang ada yang mewakili yang bersangkutan, menurut pengakuannya pengacara. Kami tadi bersidang memutuskan Majelis Etik bukanlah semacam mahkamah partai sengketa hukum. Ini konsentrasi kita kepada etik yang memang ada PO kode etik yang memang saat ini kita simak daripada data, adanya pelanggaran etik. Dalam konteks itu kami melakukan pemanggilan," beber Hatta.
Karena Cupli dan Fadli tak hadir, Majelis Etik memutuskan memanggil keduanya lagi pada Senin pekan depan. Ini merupakan panggilan terkahir sekaligus kesempatan kepada Fadli dan Cupli untuk memberi penjelasan soal Go Prabu.
Selain kepada Cupli dan Fadli, Majelis Etik juga mempersiapkan pemanggilan untuk mereka yang berkumpul dengan Ketum Partai Gerindra Prabowo Subianto kemarin malam. Namun, Majelis Etik masih melakukan pendalaman.
"Yang sedang kami teliti unsur nama, keterikatan dengan keanggotaan Golkar dan materi yang dibicarakan di sana," ucap Hatta.
"Pemanggilan itu adalah memberi kesempatan kepada kader untuk memberi keterangan alasan dan segala sesuatunya sebelum kami menjatuhkan sanksi," tegas dia.
Dikonfirmasi terpisah, Cupli mengatakan pihaknya mengirim utusan. Alasan ketidakhadiran karena tanggal yang tertera di surat undangan tak sesuai.
"Kita mengutus ketua Tim 9 Go Prabu yang juga pengurus senior Partai Golkar Arsi Divinubun SH MH untuk menanyakan validitas surat DPP karena perbedaan hari dan tanggal surat yang dikirim," sebut Cupli.
Simak Juga 'Calegnya Dukung Prabowo-Sandi, Pihak Golkar Santai':
(gbr/imk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini