Partai Golkar di bawah pimpinan Ketua Umum Airlangga Hartarto resmi mengusung Joko Widodo-Ma'ruf Amin pada Pilpres 2019. Sikap caleg yang membentuk Go PrabU tentu saja melenceng dari keputusan partai.
"Kami memanggil kader-kader yang terdaftar sebagai kader partai, sebagai caleg itu yang kami dapatkan baru dua nama. Pertama caleg DKI, satu lagi caleg Golkar DPR RI dari pusat," ucap Ketua Majelis Etik Golkar Mohammad Hatta saat dihubungi, Kamis (27/9/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Majelis Etik Golkar dibentuk dalam Munaslub partai 2017. Badan itu dibentuk guna mengawal tagline Golkar yang diusung Airlangga. Majelis Etik Golkar berpedoman kepada kode etik partai. Mereka berhak memanggil kader yang dianggap tak mematuhinya.
Baca juga: Caleg Golkar Go Prabu Temui Prabowo |
"Ini panggilan pertama Majelis Etik dalam rangka menegakkan peraturan partai," ucap Hatta.
Hatta menegaskan semua kader harus taat keputusan partai. Jika ingin mendukung Prabowo-Sandi, Hatta menyarankan caleg Go PrabU keluar partai terlebih dahulu.
"Kalau memang mereka ingin menyimpang dari kebijakan partai, kita persilakan keluar partai. Tapi jangan bawa atribut partai seolah punya hak azasi. Partai punya aturan, kita tak keberatan kalau mereka mau pindah kita persilakan. Tapi ini kan mereka gunakan atribut, press conference," sebutnya.
Hatta menjelaskan caleg partai yang akan dipanggil adalah yang menggelar konferensi pers pembentukan Go PrabU serta mereka yang melakukan pertemuan semalam dengan Ketum Partai Gerindra yang patut diduga memberikan dukungan kepada Prabowo-Sandiaga Uno.
Simak Juga 'Calegnya Dukung Prabowo-Sandi, Pihak Golkar Santai':
(gbr/dhn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini