Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Kabupaten Brebes mencatat, lahan pertanian yang terdampak berada 105 desa di enam kecamatan. Enam kecamatan tersebut meliputi, Larangan, Songgom, Wanasari, Jatibarang, Brebes, dan Bulakamba.
"Setiap tahun memang dilakukan pengeringan seperti ini. Semua pintu air yang biasa mengalirkan air dari sungai Pemali sudah ditutup lebih dari sebulan lalu. Jadi para petani di sini benar-benar kesulitan air," kata Tarhadi, salah seorang petani asal Kecamatan Larangan, Kamis (27/9/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia menyebutkan, saat ini sebagian petani hanya mengandalkan mesin pompa air untuk mengairi sawahnya. Penggunaan pompa air tersebut dilakukan secara bergiliran dengan petani lain. Sumber pengairan yang saat ini menjadi andalan petani ialah sumur bor yang terletak di tengah sawah.
"Paling cuma bisa memanfaatkan sumur bor itu. Kalau bikin sumur bor lagi biayanya sangat mahal. Jadi memanfaatkan sumber air yang ada walaupun harus bergiliran dengan petani lain," imbuhnya.
Diwawancara terpisah, Kepala Bidang Sarana dan Prasarana DPKP Brebes, Mohammad Furqon mengatakan, enam kecamatan itu kini memang terdampak pengeringan Daerah Irigasi (DI) Pemali Juana.
Pengeringan sungai itu dilakukan guna untuk menormalisasi saluran irigasi yang sudah dangkal. Normalisasi itu mulai dilakukan dua tahun lalu saat menjelang musim kemarau.
"Enam kecamatan yang sangat terdampak dari pengeringan di Daerah Irigasi (DI) Pemali ini berada tak jauh dari aliran sungai Pemali," kata Mohamad Furqon.
Dia menjelaskan, sungai Pemali yang berhulu di Desa Winduaji, Kecamatan Paguyangan ini memang menjadi sumber pengairan sawah pertanian yang berada di sekitarnya. Sungai terbesar yang ada di Kabupaten Brebes dengan panjang sekira 125,4 km ini mengaliri area pertanian dari selatan hingga ke utara Kabupaten Brebes.
Terkait pengeringan ini, pihaknya bersama Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air dan Tata Ruang (DPSDA-TR) Kabupaten Brebes berupaya untuk memberi kemudahan kepada para petani di enam kecamatan itu dalam mengairi sawahnya selama pengeringan berlangsung.
"Untuk antisipasi pengeringan ini kami gerakkan optimalisasi pompa air selama ada sumber airnya. Para petani bisa meminjam di Dinas Pertanian secara gratis. Tapi kalau tidak ada sumber airnya juga percuma," tandasnya. (sip/sip)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini