Cerita itu disampaikan Kwik dalam diskusi terbuka bersama cawapres Sandiaga Uno di media center kubu Prabowo, Jl Sriwijaya, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (26/9/2018).
Kwik awalnya bercerita soal kader PDIP yang meminta penjelasan status Kwik selaku penasihat capres Prabowo Subianto. Kwik menjelaskan statusnya hanya sebagai penasihat Prabowo tentang ekonomi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat itulah Kwik bercerita soal kemarahan Megawati kepada kader PDIP. Menurutnya, Megawati marah karena PDIP tak pernah mengajaknya berdiskusi.
"Lalu, satu hari kemudian saya mendapat telepon, WA (WhatsApp) mengatakan Ibu Megawati marah besar. Tetapi tidak terhadap saya. Ibu Megawati marah besar terhadap tim PDIP, mengapa tidak pernah mengajak diskusi saya. Nah, lalu saya ditanya, apakah bersedia berdiskusi dengan mereka, sangat bersedia," terang Kwik.
Setelah Megawati marah, Kwik baru diundang oleh Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf Amin ke Rumah Cemara untuk berdiskusi soal ekonomi. Saat diskusi itu, Kwik menyebut hanya dijadikan sebagai narasumber.
"Dengan demikian ditentukanlah tanggal dan jam yang belum lama. Saya datang ke Rumah Cemara, melakukan diskusi dengan mereka, atas dasar tanya-jawab, itu yang terjadi," tutur Kwik.
"Posisi saya di sini adalah penasihat calon presiden dan calon wakil presiden langsung, Pak Prabowo-Sandi. Posisi saya di Rumah Cemara adalah narasumber dari Direktorat Urusan Ekonomi yang dipimpin Aria Bimo. Posisinya jelas kan sekarang," tutur Kwik.
Kwik sebelumnya juga pernah bercerita tentang Megawati. Kwik menyebut Megawati tidak mempedulikan pemikiran ekonominya. Lalu pada Jumat (21/9), Kwik menghadiri focus group discussion (FGD) di Posko Cemara yang membahas seputar ekonomi. (zak/idh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini