"Dua-duanya tidak sebetulnya (tidak sesuai keyakinanya)," kata Kwik kepada wartawan di Posko Cemara, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (21/9/2018).
Baca juga: Kwik Kian Gie: Saya Tak Dukung Sana dan Sini |
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi yang sudah berjalan 4 tahun ini tidak sesuai dengan keyakinan saya. Misalnya angka PDB apakah itu 5,2 persen atau 5,3 persen. Beda sekian persen yang demikian menurut saya itu tidak penting sama sekali karena dan itu juga saya jelaskan ke Pak Prabowo. Sebetulnya PDB itu barang dan jasa yang diproduksi di wilayah Republik Indonesia, tidak peduli milik siapa," kata Kwik.
"Jadi kalau ada 1 orang Amerika yang menanam modal 200 miliar dollar dan tujuannya untuk mengeruk kekayaan alam, mengeruk minyak, lalu bagi hasil segala macam itu adalah PDB. Tapi PDB itu cuma separuh atau lebih dari separuh bukan milik bangsa Indonesia," urainya.
Ia menyebut seharusnya PDB secara keseluruhan dibagi secara merata dan ada ukuran PDB per kapita. Menurutnya PDB selama ini tidak mencerminkan keadilan.
Kwik menyebut pemikirannya soal itu masih banyak yang tidak mendengarkan. Ia juga mengingatkan perkataan Presiden pertama Indonesia Sukarno.
"Bahkan sejak sebelum itu saya sudah dibilangin Ibu Megawati ketika itu yang saya ingat Bung Karno mengatakan, ketika itu sudah diberi tahu kita ini sudah merdeka tapi waspadalah bahwa kita masih dijajah bangsa kita sendiri yaitu oleh elite bangsa yang berhasil dijadikan kompresor dan kaki tangan dan bentuk penjajahannya sangat beradab," kata Kwik. (bag/bag)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini