Simulasi pengamanan dilakukan mulai dari masa penyelenggaraan kampanye Pilpres, kerusuhan antar pendukung sampai ancaman kelompok kepada salah satu calon presiden.
Disimulasikan juga penanganan terhadap kelompok yang memproduksi hoax. Simulasi juga menampilkan prosedur polisi mengamankan unjuk rasa akibat kelompok yang tak puas dengan hasil pemilihan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Ada 3.958 TPS di Banten Masuk Kategori Rawan |
Ditampilkan prosedur pengamanan dalam situasi terburuk ancaman penyanderaan terhadap ketua KPUD dan ancaman teror bom.
Wakapolda Banten Kombes Tomex Kurniawan dalam arahannya meminta personel kepolisian di jajaran untuk meningkatkan kewaspadaan dalam menghadapi gelaran Pemilu 2019. Personel diminta tidak menyepelekan setiap kejadian di tengah warga.
Integritas dan netralitas juga diminta menjadi pegangan setiap personel. Dia meminta ada deteksi dini dalam setiap persoalan juga menghindari munculnya ego sektoral.
"Kita pengawal demokrasi, jaga netralitas dan integritas," kata Tomex di Alun-alun Barat Kota Serang, Banten, Rabu (26/9/2018).
Terakhir, Tomex meminta jajarannya meningkatkan komunikasi khususnya penanggulangan unjuk rasa. Personel harus mengedepankan langkah persuasif dan humanis.
Tonton juga 'Peserta Pemilu Dilarang Kampanye Sebelum Waktunya!':
(bri/fdn)