Wanita yang sudah mengajar sejak usia 21 tahun lalu ini ditemani ratusan guru honorer K2 Banjarnegara lainnya, mengantarkan surat tersebut ke kantor pos Banjarnegara, Rabu (26/9/2018).
Menurutnya, meski bukan 'emas' atau 'berlian' dalam dunia pendidikan namun dia sudah mengabdi puluhan tahun. Sehingga, ia berharap keinginannya menjadi PNS bisa terwujud.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Dalam puisi dengan judul 'Kami Bukan Kau' ini, ia menyampaikan jika sudah bertahun-tahun mengabdi dan bertahun-tahun menanti untuk menjadi PNS.
Berikut ini puisi karya Kustiyati yang dikirimkan kepada Jokowi:
Kami bukanlah kau..
keringat kami bukanlah berlian
Darah kami bukanlah emas
Pantas...
Kau anggap kami tidak berarti
Kau anggap kami tak berguna
Tapi siapa...
yang ingin tercipta seperti kami...
yang bertahun-tahun mengabdi
Bertahun-tahun menanti
Menanti kelembutan hatimu
Menanti kebijaksanaanmu
Kami bukanlah kau...
Titahmu bergema memukau...
Suara kami terdengar parau
Kau punya wewenang...
Kami korban kesewenang-wenangan
Banjarnegara 19-9-2018
Guru honorer K2 yang galau
Lahir: Purbalingga 22-1-1968
Unit Kerja: SDN Blambangan, Baulang, Banjarnegara, Jateng
Kustiyati, SPd SD
![]() |
Ketua guru honorer K2 Indonesia Titi Purbaningsih menolak aturan batas usia maksimal 35 tahun untuk mendaftar menjadi PNS. Mengingat sebagian besar guru honorer K2 sudah berusia lebih dari 35 tahun.
"Padahal, kami sudah mengajar belasan sampai puluhan tahun. Jadi aturan ini tidak sesuai dengan pengabdian kami," tuturnya.
(sip/sip)