Ditemui di rumahnya, Seger mengaku pagar setinggi 2 meter yang kini menutup rumah Khotijah dia bangun di atas tanah miliknya sendiri. Dia mengaku tega menutup rumah tetangganya dengan pagar lantaran jengkel dengan keluarga Khotijah yang kerap mengatainya Maling.
"Saya jengkel setiap keluarga saya lewat selalu dituduh maling oleh keluarga situ (keluarga Khotijah)," kata Seger kepada wartawan, Selasa (25/9/2018).
Untuk beraktivitas sehari-hari, Seger dan keluarganya selalu melalui jalan di depan rumah Khotijah. Jalan yang diklaim milik Seger itu tembus ke jalan desa selebar 1 meter yang bersebelahan dengan sungai.
Bapak dua anak ini mengaku dikatai maling oleh keluarga Khotijah selama 7 bulan sebelum pertengkaran pecah akhir Juni 2018. Puncaknya setelah lebaran Idul Fitri, dia membangun pagar yang menutup rumah keluarga Khotijah dengan pagar setinggi 2 meter.
"Tanah yang ditembok itu milik saya. Sudah diukur oleh desa dan desa tak melarang saya membangun pagar itu," terang suami Sumilah ini.
Akibat ditutup pagar oleh Seger, akses keluar masuk rumah Khotijah tertutup. Hanya ada celah selebar kurang dari 0,5 meter untuk lewat. Keluarga ini terpaksa menjebol tembok rumah kakanya, Sri Utami untuk jalan alternatif.
Rumah ini dihuni Khotijah dan anaknya sejak tahun 2006. Sang suami Abdul Karim (40) saat ini bekerja di Jakarta. (bdh/bdh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini