Sandiaga: Koalisi dengan PAN adalah Kode Kemenangan dari Langit

Sandiaga: Koalisi dengan PAN adalah Kode Kemenangan dari Langit

Angling Adhitya Purbaya - detikNews
Senin, 24 Sep 2018 15:17 WIB
Sandi dan Prabowo di acara kampanye damai Pemilu (Foto: Pradita Utama)
Semarang - Partai Amanan Nasional (PAN) berkomitmen memenangkan pemilihan presiden dan pemilihan legislatif. Sandiaga Uno juga meyakini bahwa dukungan dari PAN adalah kode keras akan datangnya kemenangan dari langit.

Cawapres Sandiaga Salahudin Uno dan Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan hari ini bertemu dengan kader dan caleg PAN di gedung UTC Semarang. Sandi dalam sambutannya menyebut nomor urut capres dan noomor urut PAN sebagai pertanda dari langit.

"Presidennya nomor berapa? Dua. PAN nomor berapa? 12, jadinya 212. Ini kode keras dari langit, suara PAN bersama Prabowo-Sandi bakal mendulang suara," kata Sandi, Senin (24/9/2018).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Angka 212 identik dengan aksi massa pada 2 Desember 2017 yang mendesak tindakan hukum untuk Ahok dalam kasus penistaan agama. Sandi juga menyebut angka 2 juga melambangkan perdamaian dan kemenangan.

"Nomor 2 adalah damai, peace, lalu lambang victory, kemenangan. Insyaallah kita menjemput takdir kita dan memenangkan kontestasi kita," tandansya.

Kepada para kader PAN, Sandi berbicara soal lapangan kerja dan perekonomian. Saat ini menurutnya Indonesia masih diterpa turbulensi ekonomi sehingga perlu nahkoda yang tegas.

"Kita hadapi turbulensi ekonomi, kita butuh nahkoda yang kuat dan tegas, yang bisa berpihak pada rakyat, bukan ke pihak yang tidak nasional," ujarnya.


Sementara itu Zulkifli juga mengatakan hal senada soal nomor urut yang digabung menjadi angka 212. Ia juga memberi tips agar para caleg bisa sukses di pemilihan legislatif mendatang. "Caleg saya kasih resep, kalau tidak terpilih, saya yang ganti rugi," kata Zulkifli.

Tips yang dimaksud yaitu caleg harus mau berkunjung ke 10 titik di dapilnya setiap hari selama masa kampanye. Dengan menjalin silaturahmi kepada warga dan tidak ada alasan tidak memiliki saksi di TPS.

"Sederhana. Calon-calon kabupaten/kota, tiap hari kunjungi 10 titik, 10 TPS, selama 150 hari. Kalau TPS tidak ada saksinya, jangan komplain. Komplain itu jurus orang-orang kalah," jelas Zulkifli.




Tonton juga 'Sandi Curhat Soal Ongkos Politik Mahal':

[Gambas:Video 20detik]

(alg/mbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads