Mo Huanjing yang gemar berjudi, telah dinyatakan bersalah atas aksi pembakaran yang menewaskan majikan perempuannya beserta tiga anaknya pada Juni 2017 di kota Hangzhou, China timur.
Eksekusi mati perempuan berumur 35 tahun itu dilaksanakan setelah mendapat persetujuan Mahkamah Agung China. Demikian disampaikan kantor kejaksaan provinsi Zhejiang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Iblis Mo Huanjing akhirnya dieksekusi," ujar Lin Shengbin, ayah dari ketiga anak yang tewas tersebut, dalam postingan di Weibo, media sosial mirip Twitter di China.
"Kami telah menunggu terlalu lama untuk hari ini," tulis pria berumur 37 tahun tersebut seperti dilansir kantor berita AFP, Jumat (21/9/2018). Saat kejadian tragis itu, Lin tidak sedang berada di rumah.
"Ini langkah kenyamanan untuk jiwa Xiaozhen (istri Lin) dan anak-anak di surga," imbuhnya.
Kasus ini menimbulkan kegemparan di China karena latar belakangnya yang tragis dan adanya laporan kelambanan dalam respons para petugas pemadam kebakaran.
Mo diduga sebagai penjudi berat yang mencuri perhiasan dan meminjam uang dari keluarga Lin seiring utang-utangnya menumpuk. Pengadilan Zhejiang menyatakan, barang-barang dan uang milik keluarga Lin senilai lebih dari 300 ribu yuan telah hilang.
Di pengadilan terungkap, Mo mengaku membakar ruang tamu keluarga tersebut yang berada di lantai 18 sebuah apartemen. Dia sebenarnya berencana untuk memadamkan kobaran api supaya dianggap sebagai pahlawan, dan akan meminta imbalan uang dari majikannya. Namun kobaran api membesar tak terkendali hingga Mo pun lari menyelamatkan diri. Dia meninggalkan istri Lin, Zhu Xiaozhen (34) dan tiga anaknya yang berumur 6 tahun, 9 tahun dan 11 tahun. Mereka semua tewas akibat sesak napas karena menghirup asap.
Tonton juga 'Setop Drama, Berikut Tips Mencari Pengasuh Anak':
(ita/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini