"Ini memacu saya untuk menyelesaikan pekerjaan rumah yang belum selesai antara lain terkait dengan insentif untuk menggantikan tunjangan fungsional. Kemudian pemenuhan aspirasi untuk mendapatkan honor yang memadai sebagai guru non pemerintah, juga tuntutan paripurna yakni bisa menjadi pegawai negeri sipil," ujarnya, Kamis (20/9/2018).
Predikat itu diberikan usai Rommy menjadi narasumber seminar nasional pendidikan yang digelar di Aula Setda Kebumen, hari ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Selama ini para guru madrasah merindukan sosok yang terus berjuang untuk memperbaiki nasib guru madrasah sekaligus memberikan perhatian pada nasib madrasah," kata Imam.
Imam menyebut, selama menjadi pejabat publik baik sebagai anggota DPR maupun Ketua Umum PPP, Rommy selalu menunjukkan kedekatannya dengan madrasah. Sejumlah langkah dilakukan Rommy agar para guru madrasah bisa meningkatkan kesejahteraan mereka.
"Salah satu contohnya adalah membantu mendorong realisasi kebijakan impasing sertifikasi bagi guru madrasah swasta. Gus Rommy memiliki komitmen yang kuat agar madrasah betul-betul bisa menjadi basis pendidikan masyarakat setelah pesantren," tambah Imam.
Untuk diketahui, realisasi kebijakan impasing dan sertifikasi membuat guru bisa menikmati honor yang lebih layak. Sebelumnya guru hanya mengandalkan honor madrasah di mana sebagian besarnya swasta dengan nominal yang minim di kisaran Rp 150 ribu atau Rp 300 ribu per bulan.
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini