Pernyataan SBY disampaikannya dalam kultwit di akun Twitter-nya, @SBYudhoyono.
"Meskipun kerusakan (damage) terhadap nama baik SBY & Demokrat sudah terjadi, sebagai orang beriman & umat hamba Allah, saya berikan maaf *SBY*," kata SBY seperti dilihat detikcom di akun Twitter-nya, Kamis (20/9/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Skandal fitnah ini libatkan elemen asing & bangsa sendiri. Tim Investigasi akan terus bekerja (di dalam & di luar negeri) hingga tuntas," ujarnya.
"Kalau tidak dibongkar sampai akar-akarnya, setiap saat fitnah keji ini akan dimunculkan lagi. Saya sudah lelah & bersabar selama 10 tahun. Sesuai dengan konstitusi kita (UUD 1945), sebagai warga negara, saya berhak mendapatkan perlindungan atas kehormatan & martabat saya," imbuh SBY.
Ia juga meminta perlindungan dari Presiden Joko Widodo atas masalahnya itu. SBY berharap bantuan negara di sejumlah negara terkait dengan isu skandal Bank Century yang ditulis Asia Sentinel.
"Saya mohon izin Bapak Presiden Jokowi utk perjuangkan kebenaran ini, demi martabat & kehormatan saya sebagai mantan Presiden. Saya tak ingin repotkan negara. Namun, bantuan Kedutaan Besar di sejumlah negara saya perlukan. Ini juga merupakan tugas mereka," paparnya.
SBY juga menyatakan akan membawa persoalan Asia Sentinel ini ke ranah hukum, meski media tersebut sudah meminta maaf. Ia berharap Polri memberinya bantuan.
Tonton juga 'Singgung Pemberitaan Asia Sentinel, SBY: Akan Kita Kejar ke Ujung Dunia':
"Saya tengah mencari jalan untuk melapor kepada pihak kepolisian. Bantuan pihak kepolisian sangat berarti utk tegaknya hukum & keadilan," tutur SBY.
Sebelumnya diberitakan, Asia Sentinel telah memuat permohonan maaf di website-nya terkait artikel soal SBY. Permohonan maaf itu disampaikan setelah Partai Demokrat bereaksi keras atas tulisan tersebut. Dalam keterangannya, Asia Sentinel mengakui telah membuat tuduhan yang tidak adil terkait dengan kasus Bank Century.
"Kami mengakui bahwa kami tidak mencari pendapat yang adil dari orang-orang yang disebutkan dalam artikel itu. Artikel itu juga hanya satu sisi dan melanggar praktik jurnalistik yang adil. Ini juga menjadi berita utama yang memanas dan tidak adil bagi mantan Presiden Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono," demikian petikan permintaan maaf Asia Sentinel.
(elz/imk)Saya mohon izin Bapak Presiden Jokowi utk perjuangkan kebenaran ini, demi martabat & kehormatan saya sebagai mantan Presiden *SBY*
β S. B. Yudhoyono (@SBYudhoyono) ΰ²Έΰ³ΰ²ͺΰ³ΰ²ΰ³ΰ²ΰ²¬ΰ²°ΰ³ 20, 2018
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini