Musim Hujan Tiba, 11 Titik di 4 Kecamatan Ponorogo Masih Kekeringan

Musim Hujan Tiba, 11 Titik di 4 Kecamatan Ponorogo Masih Kekeringan

Charolin Pebrianti - detikNews
Kamis, 20 Sep 2018 09:45 WIB
Foto: Charolin Pebrianti
Ponorogo - Meski baru musim penghujan, rupanya di Ponorogo masih ada 11 titik yang mengalami kekeringan. 11 Titik itu tersebar di 7 kecamatan. Data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah BPBD Ponorogo tercatat setiap minggu ada 87 kiriman atau 136 tangki air yang dikirim ke lokasi kekeringan.

"Kami bahkan harus menyediakan setidaknya 922 ribu liter per minggunya," tutur Kabid Kedaruratan dan Logistik Setyo Budiono kepada detikcom, Kamis (20/9/2018).

Tak jarang karena sulitnya medan yang ditempuh untuk pengiriman air, pasokan air pun dikurangi hingga 5 ribu liter. "Karena medannya berat, kalau dipaksa penuh tidak bisa lewat. Jadi harus dikurangi. Seperti Desa Tugurejo (Slahung)," tambahnya.

Budi sapaannya menjelaskan warga yang berada di 4 desa di 4 kecamatan yang paling terdampak kemarau adalah Desa Duri (Slahung), Suren (Mlarak), Karangpatihan (Pulung) dan Tulung (Sampung). Keempat desa tersebut bahkan harus mendapatkan pasokan air dari BPBD setiap hari.

"Berdasarkan surat permohonan yang diajukan warga melalui pemerintah desa dan tembusan kecamatan seperti itu, warga memerlukan pasokan air bersih tiap hari," terang dia.

Selain itu, ada pula Desa Kambeng (Slahung), Pandak, Karangpatihan dan Ngendut (Balong) dan Pelem (Sampung). Warga di wilayah tersebut membutuhkan pasokan air sebanyak 4 tangki per minggu.

"Lalu ada Desa Tugurejo (Slahung), Dayakan (Badegan) meminta pasokan air bersih dua tangki per minggu," jelasnya.

Bapak dua anak ini menambahkan total jiwa yang mengalami krisis air bersih ini mencapai 4.144 jiwa atau 1.183 KK. Diperkirakan pengiriman air ini bakal terus dilakukan meski hujan sudah turun di wilayah Ponorogo.

"Perkiraan Oktober sudah masuk musim hujan, meski begitu kami bakal tetap mengirim air sesuai permintaan warga hingga terpenuhi," tegasnya.

Salah satu warga Desa Tugerejo, Kecamatan Slahung Sutarti (42) mengaku sejak 3 bulan lalu sumber air di desanya mengering. Bahkan demi mendapatkan air bersih dia harus rela berjalan 5 Km dari rumahnya untuk ikut mendapatkan bantuan air dari BPBD.

"Tiap subuh kami sudah berjalan kesini untuk mendapatkan air bersih," tukasnya.

Sutarti pun berharap musim kemarau tahun ini segera berakhir agar ia tidak perlu repot lagi untuk mencari air. "Tahun ini parah, musim kemaraunya panjang sekali. Saya harap segera hujan biar sumber air kami ada airnya lagi," pungkasnya.




Tonton juga 'Demi Air Bersih Warga Cilegon Antre 6 Jam':

[Gambas:Video 20detik]

(fat/fat)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.