Langkah Tuafik terganjal sikap PKS yang merupakan koalisi Gerindra. PKS melalui Ketua Fraksi PKS DPRD DKI Abdurrahman Suhaimi mengingatkan supaya Gerindra legawa melepas jabatan Wagub DKI untuk PKS.
Baca juga: M Taufik Maju, Prabowo Bilang Belum |
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia mengingatkan kesetiaan PKS sebagai sesama oposisi yang kemudian berkoalisi mendukung Prabowo Subianto-Sandiaga Uno pada Pilpres 2019. Suhaimi menyebut seharusnya Gerindra legawa memberikan kursi Wagub DKI untuk PKS.
"Kenapa begitu? Gerindra legawa begitu karena tujuan yang lebih besar yaitu Indonesia yang maju makmur, gitu. Demi tujuan lebih besar, Prabowo-Sandi. Maka Gerindra legawa calonkan satu nama aja, dari PKS," lanjutnya.
Namun M Taufik tetap ngotot maju dicalonkan untuk menduduki takhta DKI-2 menggantikan Sandiaga Uno. Dia menantang PKS untuk bersaing di DPRD.
"Ya nggak kasih. Ya sudah, satu-satu saja. Memang nggak bisa satu-satu? Kemudian serahkan di DPRD, bertanding di DPRD," kata Taufik di gedung DPRD DKI.
Taufik meminta PKS menyodorkan satu nama calonnya untuk Wagub DKI, Gerindra juga mengajukan satu nama calon untuk Wagub DKI. Menurutnya, itu lebih adil.
"Jangan takutlah PKS jangan takut bertanding di DPRD. Jelaskan yang fair dong, belum tentu saya menang juga. Belum tentu saya dipilih juga oleh kawan-kawan DPRD," kata Taufik kepada wartawan di DPRD DKI, Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Rabu (19/9/2018).
Taufik mengaku belum berkomunikasi dengan PKS terkait dua nama yang sudah diajukan tersebut. Dia menuturkan akan segera meminta pendapat DPC terkait pengganti Wagub DKI.
"Kami nanti akan rapim diperluas dari hasil rapim kami bawa ke rapimgab dengan DPC-DPC," jelas Taufik.
Simak Juga 'Gerindra Akui Eks Koruptor Tak Ganggu Nama Baik Partai':
(abw/jor)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini