"Syaratnya sepanjang yang saya tahu itu tidak terkait dengan wagub, wagub tidak terkait dengan Pilpres. Sepanjang yang saya tahu, yang sampai kepada kami, tidak ada hitam di atas putih dikaitkan dengan itu," kata Ketua DPP Gerindra Sodik Mujahid saat dihubungi, Selasa (18/9/2018).
Baca juga: Gerindra dan PKS Berebut Kursi Wagub DKI |
Sodik memaklumi jika PKS ingin kadernya mengisi posisi Wagub DKI. Ada alasan historis yang melatarbelakangi mengapa PKS mengicar kursi DKI 2 itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tidak jadinya kader PKS ke Pilpres bukan sepenuhnya keputusan Gerindra tapi koalisi-koalisi yang lain juga kurang mendukung Habib itu Walaupun faktanya seperti itu tapi sejarah dan nuansanya yang tadi PKS Menganggap kehilangan DKI dan Pilpres padahal sudah ada konsensus-konsensus iya kan ketika melepas itu maka kemudian mereka ingin diakomodasi dengan sejarah seperti itu," sambungnya.
Meski tak ada kesepakan tertulis, Gerindra tetap akan mempertimbangkan keharmonisan koalisi terkait pengisian jabatan Wagub DKI. Pasalnya, kata Sodik, capres hingga ketua timses Prabowo-Sandiaga berasal dari Partai Gerindra.
"Itu yang menjadi petimbangan kami juga, itu menjadi pertimbangan Gerindra walaupun tidak ada hitam di atas putih, tidak ada komitmen tapi itu juga jadi pertimbangan kami, itulah sebabnya kami belum mengambil keputusan," tuturnya.
Wakil Ketua Majelis Syuro PKS Hidayat Nur Wahid sebelumnya meyakini kursi Wagub DKI akan diisi kadernya. Alasannya, Ketum Gerindra Prabowo Subianto sudah memberikan komitmen siap mendukung calon PKS.
"Kami masih percaya bahwa Pak Prabowo memberikan komitmen yang pernah diberikan kepada PKS. Kesepahaman antara pimpinan tertinggi Gerindra dan PKS bahwa Gerindra kemudian akan mendukung calon dari PKS," kata Hidayat di gedung DPR.
Saksikan juga video 'PKS Tuntut Komitmen Prabowo Atas Kursi Wagub DKI':
(knv/rna)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini