Peristiwa yang terekam dalam video itu disebut terjadi di Jl Raden Fatah, Sudimara, Ciledug, pada Selasa (19/9/2018). Salah satu akun Facebook yang mengunggah video itu bernama Sabrinaa dan sudah mendapat share lebih dari 101 ribu kali.
Ada empat video yang beredar. Perempuan pemilik mobil tampak berbicara dengan nada tinggi ke anak SMP.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Perempuan itu tetap mendesak si anak SMP. Dengan nada tinggi, perempuan itu menyebut-nyebut soal polisi.
"Saya kan nggak sengaja, Bu," kata anak SMP itu membela diri.
"Enak banget kamu nggak sengaja. Ini mobil gua lecet," jawab perempuan itu.
Peristiwa yang terjadi di pinggir jalan ini disaksikan banyak orang. Bunyi klakson terdengar bersahut-sahutan.
Dari caption di Facebook Sabrinaa dan berbagai akun di media sosial, perempuan itu disebut minta ganti rugi Rp 1,5 juta, meski soal ganti rugi itu tak muncul di video. Sementara itu, mobil perempuan tersebut disebut sebenarnya tidak lecet.
Setelah viral, perempuan itu lalu muncul ke publik lewat video, salah satunya diunggah oleh pemilik akun Facebook Eris Riswandi. Adik yang mendampingi perempuan itu lalu angkat bicara.
"Jadi ceritanya itu posisinya gue ada di dalam mobil. Kakak gue ini dia mobilnya dalam keadaan diem, terus diserempet dua kali sama anak SMP yang ugal-ugalan itu. Pertama kena bodi, terus kena kaca spion. Kakak gue itu coba buat berhenti, minggir terus mintain kartu pelajar," kata adik pemilik mobil.
Si adik mengatakan anak SMP itu berteriak-teriak dan datang segerombolan orang yang berusaha membelanya. Seperti sudah terlihat di video, ibu-ibu pemilik mobil meminta kontak orang tua si anak SMP dan kartu pelajar.
"Di situ juga, katanya kakak gue minta Rp 1,5 juta. Itu nggak bener. Nggak mungkin juga kakak gue minta Rp 1,5 juta sama anak SMP. Itu nggak mungkin banget," ucap si adik.
Si adik heran karena ada orang di lokasi yang mengatakan anak SMP itu tidak salah. Menurutnya, kakaknya sebagai pemilik mobillah yang dirugikan.
"Of course di sini kakak gue yang dirugiin. Sudah mobilnya lecet, terus dia juga di-bully kan," ujarnya.
Terkait klaim sebagai polisi, si pemilik mobil akhirnya bicara sendiri dan tidak diwakili adiknya. Dia ternyata mengaku polisi hanya demi menekan anak SMP itu.
"Nggak ada maksud atau niat buat menipu. Saya cuma mau menekankan supaya anak itu mengeluarkan kartu identitasnya. Cuma itu saja," ucap ibu-ibu pemilik mobil pelan.
"Jadi kakak gue minta maaf kalau bawa-bawa nama polisi. Dia cuma menekankan si anak agar bawa identitasnya," sambung si adik.
Halaman 2 dari 2
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini