Kwik awalnya bercerita mengenai buklet yang ditulis berjudul 'Platform Presiden'. Buku itu mengulas tentang kebijakan ekonomi yang diharapkan bisa diadopsi oleh Megawati saat menjadi capres pada 2004.
Namun, menurut Kwik, buklet itu tidak dijadikan rujukan. Hingga kemudian, pada 2009, Kwik menulis buku serupa yang disesuaikan dengan keadaan ekonomi Indonesia kala itu, yang juga tidak juga mendapat respons.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Setelah beberapa tahun, tepatnya ketika suami Megawati wafat, Taufiq Kiemas, Kwik bertemu dengan Jokowi. Kwik mengaku menyodorkan data-data serupa seperti yang dia tulis di buku 'Platform Presiden' kepada Jokowi.
Baca juga: Kwik Kian Gie: Saya Masih Kader PDIP |
Namun ternyata Jokowi disebut tak merespons. "Satu kata pun tidak ada reaksi, tidak ada sambutan apa-apa," jelas Kwik.
Menurut Kwik, sikap Megawati dan Jokowi yang seperti itu yang membuatnya memilih Prabowo-Sandiaga. Terlebih, kedua kontestan Pilpres 2019 itu tertarik pada pemikiran Kwik yang dituangkan di buku 'Platform Presiden'.
Gayung bersambut, kubu Prabowo menjadikannya penasihat ekonomi. Namun, Kwik yang masih menjadi PDIP membuatnya tak masuk jajaran timses Prabowo.
"Baru saja saya jumpa dengan Pak Kwik Kian Gie, sebagian dari tim penasihat ekonomi saya, terutama Pak Sandi. Kita membahas ekonomi secara cukup luas," kata Prabowo di kediamannya, Senin (17/9).
PAN sebagai salah satu partai pengusung Prabowo-Sandiaga menyambut gembira merapatnya mantan Menko Perekonomian itu.
"Senang sekali beliau bergabung," ujar anggota Dewan Kehormatan PAN Dradjad Wibowo, Selasa (18/9).
"Konsep ekonomi beliau juga selalu menunjukkan totalitas keberpihakan kepada kepentingan rakyat dan negara. Meski demikian, konsep tersebut sering kali sangat realistis dan sangat layak diterapkan dari sudut pandang pelaku bisnis," tuturnya.
Saksikan juga video 'Curhat Kwik Kian Gie Dicuekin Jokowi':
(rna/dkp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini