Moeldoko sudah menceritakan soal pertemuan dengan Lin Neumann di balik foto tersebut. Ia menjelaskan pertemuan dirinya dengan Lin Neumann dilakukan pada Mei 2018. Lin Neumann datang dalam kapasitas sebagai Director of American Chamber of Commerce in Indonesia (AmCham) alias Kepala Kadin Amerika Serikat.
"Bahwasanya situ ada owner-nya Asia Sentinel, saya nggak ngerti itu. Jadi jangan buru-buru baper gitu menduga. Dilihat dulu latar belakangnya seperti apa. Menduga-duga, gimana," ujar Moeldoko di kantor KSP, gedung Bina Graha, kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (18/9/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Moeldoko meminta Partai Demokrat lebih teliti sebelum mengungkap isu. Ia lalu memberikan sindiran soal 'operasi intelijen tapi kok buka-bukaan'.
"Kalau saya sebagai orang yang akan mengendalikan operasi intelijen, kira-kira itu operasi intelijen, bodoh banget saya terbuka begitu. Mungkin saya bisa nggak jadi Panglima TNI kalau begitu," ucap purnawirawan jenderal bintang empat itu.
Mantan Panglima TNI yang dipilih di era Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu menegaskan pertemuannya dengan Lin Neumann tak berkaitan dengan politik. Ia bertemu dengan Lin Neumann dalam acara antara AmCham dan Kantor Staf Kepresidenan.
"Jadi nggak ada kaitannya atau politik apa pun. Itu hanya kepentingan Kepala Staf Kepresidenan untuk bisa memberi penjelasan kepada investor, para pengusaha-pengusaha luar, yang sudah menanamkan uangnya di dalam negeri," ucap Moeldoko.
"Dan kita ingin menarik investasi lain yang ingin tahu tentang situasi negara. Itu poin pertama yang ingin saya sampaikan. Jangan mengkait-kaitkan dengan yang nggak-nggak," tambahnya.
Seperti diketahui, Partai Demokrat berang atas artikel yang dikeluarkan Asia Sentinel terkait kasus Bank Century. Artikel itu menyeret nama SBY, yang juga Ketum PD. Demokrat sudah melaporkan Asia Sentinel ke Dewan Pers.
Terakhir, Wasekjen PD Rachland Nashidik memajang foto Moeldoko dengan Lin Neumann. Tak cukup sampai situ, PD juga mem-posting foto Lin Neumann dengan Presiden Joko Widodo.
"Pertanyaan kita: Apa kepentingan tersembunyi organisasi dagang AS itu bila dikaitkan dengan Tuan Neumann yang medianya aktif memfitnah kubu rival Pak @jokowi jelang Pilpres?" kata Rachland sambil mencolek akun Twitter Jokowi.
Singgung Pemberitaan Asia Sentinel, Apa Kata SBY? Simak Videonya:
(elz/tor)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini