"Supaya nggak saling tuduh fitnah, diikuti saja prosedur standar yang tersedia. Tanya baik-baik Pak Moeldoko itu foto kapan dan konteksnya apa?" ujar Sekjen PSI Raja Juli Antoni (Toni) kepada detikcom, Selasa (18/9/2018).
Istana ikut terseret polemik Asian Sentinel dengan Demokrat setelah Wasekjen PD Rachland Nashidik memajang foto Moeldoko dengan Lin Neumann. Dalam foto yang di-posting di akun Twitter-nya, Rachland menambahkan caption 'Apakah Istana terlibat dalam fitnah pada SBY?'.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jangan mengumbar kecurigaan berlebihan di media sosial sebelum terang benar duduk perkaranya. Atau kalau Demokrat yakin benar Pak Moeldoko terlibat, silakan proses secara hukum. Jangan bikin kegaduhan yang tidak perlu," tutur Toni.
Soal kasus ini, PD telah melaporkan Asia Sentinel ke Dewan Pers pada Senin (17/9) kemarin. Partai Demokrat menilai pemberitaan media asal Hong Kong itu terkait kasus Bank Century sebagai fitnah terhadap SBY. Toni mengapresiasi langkah tersebut.
"Kemarin Demokrat ke Dewan Pers bagus itu," ucapnya.
SBY sempat menyinggung soal artikel Asian Sentinel yang dinilai sebagai fitnah. Ia meminta kader Demokrat tidak main hakim sendiri dan memastikan siap menghadapi Asia Sentinel melalui jalur hukum.
"Saya pastikan kita akan menggunakan hak hukum kita untuk menyelesaikan masalah ini. Akan kita kejar sampai ke ujung dunia mana pun yang merusak dan menghancurkan nama baik kita," tegas SBY di acara HUT ke-17 PD di Djakarta Theater, Jakarta Pusat, Senin (17/9).
Saksikan juga video 'Singgung Pemberitaan Asia Sentinel, SBY: Akan Kita kejar ke Ujung Dunia':
(elz/tor)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini