SBY: Gelap Politik Jika Ada Transaksi untuk Bangun Koalisi

SBY: Gelap Politik Jika Ada Transaksi untuk Bangun Koalisi

Noval Dhwinuari Antony - detikNews
Senin, 17 Sep 2018 19:50 WIB
Ketum PD SBY (Grandyos Zafna/detikcom)
Jakarta - Ketum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyinggung potensi terjadinya politik uang saat Pemilu 2019. Ia berharap tidak ada transaksi-transaksi politik, salah satunya untuk membangun koalisi.

"Kita akan diuji apakah pemilu ini bisa mencegah politik uang (money politics) yang makin menjadi-jadi. Demokrasi akan runtuh dan rakyat akan dikebiri manakala uang menjadi penentu segala-galanya. Gelap politik kita kalau uang digunakan sebagai alat untuk membeli suara rakyat dan sebagai transaksi terbangunnya koalisi partai-partai," jelas SBY dalam acara HUT PD di Djakarta Theater, Jakarta Pusat, Senin (17/9/2018).


Menurutnya, ada banyak godaan yang dihadapi saat Pemilu 2019. SBY menaruh harapan Pemilu 2019 berjalan damai, adil, dan demokratis.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Banyak godaan dan ujian yang akan kita hadapi. Negara kembali akan diuji apakah Pemilu 2019 dapat berlangsung secara damai, adil, dan demokratis. Peaceful, free and fair election. Tiga pemilu sebelumnya, Pemilu 2004, Pemilu 2009, dan Pemilu 2014, berlangsung secara damai, adil, dan demokratis. Sejarah akan menguji apakah negara dapat mempertahankan prestasi ini," bebernya.


SBY mendoakan siapa pun yang terpilih dalam Pemilu 2019 amanah. Menurutnya, amanah kekuasaan akan dipertanggungjawabkan kelak.

"Siapa pun yang pada 2019 nanti mendapatkan amanah rakyat, baik di eksekutif maupun legislatif, ingatlah selalu bahwa amanah kekuasaan itu harus dipertanggungjawabkan dunia dan akhirat. Insyaallah setiap kemaslahatan yang kita persembahkan kepada rakyat akan menjadi 'amal jariyah' yang akan menemani kita di perjalanan abadi selanjutnya," sebut SBY. (dkp/elz)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads