"Dua-duanya nggak boleh ya? Saya kira nanti. Itu kan soal wagub saya masih lama ya. Saya belum dapat tuh SK presiden. Saya baru denger-denger aja udah keluar. Cuma kan belum dapat," kata Taufik di Gedung DPRD DKI Jakarta, Jakarta Pusat, Senin (17/9/2018).
"Insyaallah nanti kita tentukan pilihan, kalau sekarang mau milih ini tapi barangnya (SK) belum ada, masak udah mau dipilih. Ya istiqarah. Kalau mau ngegugat aja kita laporin dulu sama Allah," paparnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Taufik juga yakin menang jika akhirnya masuk voting di DPRD pemilihan Wagub DKI. Namun dia tidak mau berandai-andai, dia masih menunggu SK presiden lebih dulu.
"Saya lihat lah nanti, kan ngomongin wagub, belum keluar (SK presiden)," katanya.
Sebelumnya, PKS berharap Gerindra bisa satu suara untuk mengusung satu nama pengganti Sandiaga sebagai Wagub DKI Jakarta. PKS ingin, M Taufik tak maju untuk posisi itu sehingga tak perlu ada voting di DPRD DKI.
"Gini, makanya yang diusung PKS dan Gerindra itu satu aja. Sehingga nggak ada voting-voting, otomatis aja gitu. Harapannya PKS begitu," kata Ketua Fraksi PKS DPRD DKI Abdurrahman Suhaimi saat dihubungi, Senin (17/9/2018).
"Saya sih berharapnya Gerindra-PKS satu (suara) aja udah, Pak Taufik nggak usah maju," lanjutnya. (idn/nkn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini