"Kami akan bicara tentang kaitannya dengan pemberitaan yang seminggu terakhir mendapatkan perhatian banyak di publik pastikan itu tidak benar melanggar prinsip karya jurnalistik," ujar Sekjen Partai Demokrat Hinca Pandjaitan di gedung Dewan Pers, Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Senin (17/9/2018).
Hinca datang bersama elite Partai Demokrat, termasuk Kepala Divisi Advokasi dan Bantuan Hukum PD Ferdinand Hutahaean, sekitar pukul 09.40 WIB. Asia Sentinel disebut sebagai salah satu media online yang berbasis di Hong Kong.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Di situ ditulis Bank Century itu banknya SBY tempat mencuci uangnya Partai Demokrat," ucapnya.
Padahal, kata Hinca, kasus itu sudah lama selesai. Namun isu tersebut dimunculkan kembali menjelang Pilpres 2019 dan dikutip oleh beberapa media di Indonesia.
"Kasus ini sudah ditutup secara politik dan hukum, tiba-tiba muncul dan digoreng di Indonesia. Termasuk media online dan TV," ungkapnya.
Hinca mengatakan, anehnya, media itu hilang ketika pihaknya memprotes. Lalu, muncul kembali dengan isu yang baru tanpa adanya konfirmasi dari pihak Partai Demokrat.
"Yang unik adalah ketika naik, terus kami protes. Hilang itu barang, tapi tiba-tiba muncul lagi (dengan berita baru) seolah-olah sudah mengutip ke kuasa hukum kami dengan Ferdinand Hutahaean. Padahal tidak ada tektokan sama sekali," katanya.
Sebelumnya diberitakan, media asing Asia Sentinel menuding Bank Century sebagai landasan untuk merampok uang negara. Penetapan Century sebagai bank gagal pada 2008 disebut hanya rekayasa. Media tersebut bahkan menyebut Bank Century sebagai 'Bank SBY'.
Berikut ini pernyataan resmi Partai Demokrat merespons artikel tersebut:
KAMI PARTAI DEMOKRAT AKAN MENGGUGAT ASIA SENTINEL DAN JOHN BERTHELSEN
Berikut sikap kami PARTAI DEMOKRAT terkait pemberitaan di Asian Sentinel yang menyatakan Presiden SBY melakukan pencucian uang sebesar US$12 Billion dalam bail-out Bank Century:
1. Artikel Asia Sentinel yang ditulis John Berthelsen tersebut sepenuhnya tidak benar dan fitnah yang dibangun dari opini pribadinya. Sumber beritanya diambil dari materi gugatan persidangan di Mauritius antara Weston Capital vs LPS yang sama sekali tidak menyebut SBY dan Partai Demokrat. Jika isi gugatan Weston Capital itu benar dan niatnya bukan untuk mencemarkan nama baik SBY, maka kami persilakan gugatan ini diajukan di Indonesia. Dan kami siap menghadapinya. Karena kami yakin sepenuhnya tuduhan itu tidak benar dengan menuduh "Century Bank SBY" dan "SBY mencuci uang US$12 Billion".
John Berthelsen sendiri sudah pernah menulis soal isi gugatan antara Weston dengan LPS ini pada November 2017 dan di dalamnya sama sekali tidak menyebut nama SBY dan Partai Demokrat. https://www.asiasentinel.com/politics/mauritius-lawsuit-accuse-indonesia-officials-laundering/
2. Terkait Bank Century ini sendiri bersama secara terang benderang telah kita ketahui: hasil Audit BPK-nya telah ada, hasil Pansus di DPR juga ada dan bahkan KPK juga telah melakukan penyidikan. Dan dalam keseluruhan dokumen-dokumen yang dihasilkan di setiap proses berbagai lembaga tersebut sama sekali tidak ditemukan ada satupun fakta adanya aliran dana ke Partai Demokrat serta SBY mencuci uang sebesar US$12 Billion sebagaimana yang ditulis John Berthelsen dalam laporannya 11 September 2018 lalu. https://www.asiasentinel.com/politics/indonesia-sby-government-criminal-conspiracy/
3. Karena berita ini penuh kebohongan dan fitnah, maka kami akan mengajukan GUGATAN terhadap Asia Sentinel dan penulisnya John Berthelsen. Dan bagi pihak-pihak di Indonesia yang juga ikut "menggoreng" dan menyebarluaskan berita yang tidak benar dan penuh fitnah ini akan kami ambil tindakan hukum yang sama.
Dr. Hinca Pandjaitan
Sekjen Partai Demokrat
Tonton juga 'Demokrat Bahas Nasib Roy Suryo di DPP':
(jbr/jbr)