"Isu dolar variabelnya kan banyak, tak hanya Indonesia, tapi juga beberapa negara terkena imbas. Gerakan mahasiswa itu terindikasi kuat ada yang menunggangi," kata Sekjen Seknas Jokowi, Dedi Mawardi di acara deklarasi Tim Pembela Jokowi Yogyakarta, Sabtu (15/9/2018).
Dedi menyebut pihaknya menemukan bukti gerakan mahasiswa di sejumlah daerah itu ditunggangi oleh pihak yang tidak pro dengan pemerintah.
"Misalnya di Riau, hasil investigasi kita, ada (oknum pendemo) yang komunikasi dengan pihak salah satu kandidat. Jadi kita yakin demo mahasiswa tidak ada hubungan dengan keresahan masyarakat, tapi memang direkayasa dan diviralkan supaya orang punya pandangan jelek Jokowi di mata mahasiswa. Ada unsur adu domba dengan mahasiswa, ada yang menunggangi, karena BEM Indonesia menolak itu (demo) aspirasi mahasiswa," ujarnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Itu yang dibangun melalui viral video dan sebagainya, mengesankan di Jakarta dan beberapa daerah gerakan mahasiswa bermunculan. Sebetulnya itu berita semua bohong, kita kerja sama dengan polisi sedang berusaha membongkar siapa yang membuat dan menyebarkan," jelasnya.
Meski demikian, pihaknya berharap Presiden Jokowi tetap menampumg segala aspirasi dari mahasiswa. Dia juga memastikan Jokowi tidak anti kritik.
"Jokowi tidak anti kritik, tidak anti mahasiswa. Kita melakukan pendekatan agar Jokowi melakukan pertemuan dengan perwakilan BEM se-Indonesia, mungkin setelah penetapan pasangan capres," imbuhnya.
Tonton juga 'GNR Demo di Kantor Demokrat, Tuntut Pengembalian Aset Kemenpora':
(bgs/bgs)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini