Sandiaga Jawab Kritik soal Istilah The Power of Emak-emak

Sandiaga Jawab Kritik soal Istilah The Power of Emak-emak

Indra Komara - detikNews
Sabtu, 15 Sep 2018 15:45 WIB
Sandiaga Uno (Indra Komara/detikcom)
Jakarta - Ketua Umum Kowani (Kongres Wanita Indonesia) Giwo Rubianto menolak dengan tegas istilah The Power of Emak-emak, yang belakangan ini santer dibicarakan. Sandiaga Uno, yang mentenarkan istilah itu, angkat bicara.

Kritik untuk istilah 'emak-emak' ini sempat salah tafsir. Ada yang menyebut kritik itu keluar dari mulut Presiden Joko Widodo. Sandiaga pun mengklarifikasi dan yakin kritik terhadap istilah The Power of Emak-emak itu bukan dari Jokowi.

"Saya baru baca transkripnya Pak Presiden, jadi Pak Presiden nggak menyatakan seperti itu. Saya rasa multipenafsiran itu seperti yang terjadi antara saya dengan Pak Ridwan Kamil," kata Sandiaga di gedung aula Ditjen Pemdes, Jakarta Selatan, Sabtu (15/9/2018).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


"Menurut saya, Pak Presiden tidak ada masalah dengan penyebutan 'Ibu Bangsa' atau 'emak-emak', yang penting kaum perempuan kita perempuan hebat, perempuan mandiri. Perempuan yang akan menjadi penentu kesuksesan bangsa ini," lanjutnya.

Sandiaga juga tak ingin ada pihak yang menyebut emak-emak dipolitisasi. Dia menilai suara emak-emak justru harus didengarkan untuk diberi solusi.

"Kami menangkap aspirasi dari ibu-ibu, kaum perempuan hebat, perempuan mandiri. Partai emak-emak, itu yang selama dua tahun saya turun, ini yang saya rasa selama ini tidak terkanalisasi, tidak tertangkap aspirasinya," kata Sandiaga.

Sandiaga Jawab Kritikan Soal Istilah The Power of Emak-emakKetum Kowani Giwo Rubianto (Screenshot Video)

Sebelumnya, pernyataan itu disampaikan Giwo saat sambutan dalam General Assembly International Council of Women ke-35 di Yogyakarta, Jumat (14/9). Acara itu juga dihadiri dan dibuka oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).

"Kami memperhatikan pernyataan Bapak (Jokowi) pada waktu peringatan Hari Ibu yang lalu pada tanggal 22 Desember 2017 di Papua perihal peran ibu bangsa. Sesungguhnya peran ibu bangsa bukan sebuah beban, melainkan suatu kehormatan, yakni berupa tugas mempersiapkan generasi muda yang unggul, berdaya saing, inovatif, kreatif, dan memiliki wawasan kebangsaan yang militan," ujar Giwo, dilihat detikcom dari video yang dipublikasikan Kementerian Sekretariat Negara.

Dalam kesempatan itu, Giwo menolak sebutan 'The Power of Emak-emak'. Dia menyebut hanya ada sebutan 'The Power of Ibu Bangsa' bagi ibu-ibu di Indonesia.


"Kami tidak mau kalau kita, perempuan Indonesia, yang mempunyai konsep Ibu Bangsa sejak tahun 1935, sebelum kemerdekaan, kalau dibilang emak-emak," ujar Giwo, yang disambut gemuruh tepuk tangan para wanita.

"Kami tidak setuju! Tidak ada The Power of Emak-emak. Yang ada The Power of Ibu Bangsa," lanjutnya.

Istilah 'The Power of Emak-emak' sempat disebut oleh bakal cawapres Sandiaga Uno dalam beberapa kesempatan. Bahkan untuk tim pemenangan Prabowo Subianto-Sandiaga juga akan dibentuk satgas emak-emak.




Tonton juga 'Demo di Bawaslu Emak-emak Sindir Prabowo-Sandi':

[Gambas:Video 20detik]

(idn/elz)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads