Sulit Dekati Pemilih Milenial, Golkar: Kami Dianggap Partai Orang Tua

Sulit Dekati Pemilih Milenial, Golkar: Kami Dianggap Partai Orang Tua

Yulida Medistiara - detikNews
Sabtu, 15 Sep 2018 12:47 WIB
Ahmad Doli Kurnia (Muhammad Fida/detikcom)
Jakarta - Partai Golkar mengakui ada tantangan mendekati pemilih dari kalangan milenial. Sebab, Golkar dianggap sebagai partai orang tua.

"Kami sesungguhnya di Partai Golkar sudah melakukan beberapa pendekatan. Walau Golkar agak berat masuk ke kelompok ini karena dianggap Golkar ini partai orang tua. Makanya suka atau tidak suka, mau atau nggak mau kita harus masuk ke generasi yang terbesar di negara," kata Ketua DPP Partai Golkar Ahmad Doli Kurnia dalam diskusi bertema 'Merebut Suara Milenial' di Warung Daun, Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (15/9/2018).

Doli mengaku, untuk mendekati kaum milenial, Golkar mengkampanyekan program bersih-bersih dari korupsi. Ia menilai hal itu kini dilakukan Ketum Partai Golkar yang baru, Airlangga Hartarto.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT



"Oleh karena itu, kami kelompok anak muda di Golkar sejak beberapa tahun ini gencar sekali kampanye soal bersih-bersih tidak ada korupsi dan segala macam. Walaupun tantangannya besar alhamdulillah ditangkap oleh pimpinan sekarang itu Golkar bersih karena pandangan anak muda itu," ungkap Doli.

Ia mengatakan kaum milenial sensitif terhadap isu korupsi, terorisme, dan narkoba. Serta sensitif terhadap isu politisasi identitas yang berlebihan.

"Mereka ini sangat sensitif dengan dua isu. Yang pertama, isu korupsi; kedua, tentang politisasi identitas yang berlebihan. Sebetulnya kelompok mereka itu sadar politik membutuhkan identitas," tuturnya.



"Yang mereka nggak suka politisasi identitas yang berlebihan apakah suku agama, tapi generasi ini rentan dua ancaman, yang pertama, terorisme dan narkoba. Mereka ini jadi sasaran orang yang mau membangun semua gerakan anarkis," tambah Doli.

Selain itu, kaum milenial memiliki 4 ciri, yakni kritis terhadap hal yang menyimpang, cenderung gemar akan perubahan, memiliki rasa ingin tahu yang tinggi, dan bergaul dengan komunitas.

"Curiousity mereka ini kelompok yang pengen tahu dan kepo mereka sangat gemar mencari alat-alat yang memenuhi keingintahuan mereka. Keempat, community mereka ini besar dan gaul di kelompok komunitas," ucapnya.




Tonton juga 'Idrus: Kalau Ada Kader Golkar Ambil Uang, Kembalikan ke KPK':

[Gambas:Video 20detik]

(yld/elz)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads