Bus Salawat merupakan bus yang disediakan Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) secara khusus untuk jemaah haji Indonesia selama di Mekah. Bus ini menghubungkan pemondokan jemaah haji dengan Masjidil Haram dan sebaliknya.
Per hari Kamis (13/9/2018), jumlah jemaah haji yang sudah tiba di Indonesia sebanyak 114.777 jemaah dari total 204 ribu jemaah reguler. Lebih dari 118 ribu jemaah haji sisanya masih berada di Arab Saudi dan mayoritas berada di Madinah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jumlah bus salawat menyesuaikan dengan jumlah jemaah haji yang ada di Mekah. Sekarang sudah mulai dikurangi," ujar Kabid Transportasi PPIH Subhan Cholid dalam perbincangan dengan detikcom di kantor Daker Mekah, Kamis hari ini.
Sedianya ada 58 titik halte pemberhentian bus Salawat yang tersebar di sejumlah area di kota Mekah. Setelah jemaah mulai meninggalkan kota suci ini, ada banyak halte yang sudah tidak dilewati bus shalawat.
"Bus sudah tidak berhenti di halte yang hotel-hotelnya sudah tidak ada jemaahnya. Petugas yang ada di halte juga sudah kami tarik," kata Subhan.
Bagi jemaah haji yang ingin naik bus Salawat maka dia harus naik dari halte yang masih aktif. Tandanya mudah dikenali: ada petugas dan ada bendera Indonesia di halte itu.
"Sedangkan untuk jemaah yang berada di dalam bus mau berhenti di halte yang tidak aktif, itu masih bisa. Tinggal dikomunikasikan di dalam bus dengan sopirnya," tutur Subhan. (fjp/aan)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini