"Tersangka ini pemain lama. Sudah lebih dari satu kali diburu, tapi selalu berhasil kabur. Dia terkenal sangat licin," terang Direktur Narkoba Polda Sumsel Kombes Farman di RS Bhayangkara Palembang, Kamis (13/9/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Anggota sempat kejar dan memberikan tembakan peringatan, tapi ini tetap tidak juga dihiraukan. Terpaksa ya diambil tindakan tegas, meninggal di perjalanan," kata Farman.
Warga Kelurahan Taja Jaya ini, menurut Farman, menjadi bandar narkoba dalam beberapa tahun terakhir. Disinyalir serbuk haram itu didapat dari Aceh dan dikendalikan oleh jaringan lintas provinsi.
"Informasi yang kami dapat, setiap kali dia transaksi, minimal 1 kg. Artinya, ini bukan bandar kecil, pasti ada jaringan lain dan akan kami kejar," tegasnya.
"Untuk mengungkap dia saja kami butuh waktu sekitar satu bulan. Kami bersyukur akhirnya terungkap, serta menyelamatkan 18 ribu jiwa generasi bangsa," katanya.
Untuk pemeriksaan lebih lanjut, Damizon kini disemayamkan kamar mayat RS Bhayangkara Palembang. Barang bukti 3 kg sabu dalam kemasan teh China pun sudah diamankan sebagai barang bukti.
Tonton juga 'Jaksa Agung Geram Tak Bisa Eksekusi Mati Bandar Narkoba':
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini