"Namanya pelaku selalu mencari modus. Modus ini kebaca pasti cari modus baru bagaimana melancarkan aksinya itu dan ini menjadi tren kan. Kalau anak, disampaikan tadi, anak ketangkap, hukuman ada aturan secara pembinaan. Makanya mereka lebih menggunakan itu," kata Kepala BNN Provinsi Sulsel Brigjen Idris Kadir saat ditemui di Jalan Latimojong, Makassar, Kamis (13/9/2018).
Idris menyebut bandar dan jaringan narkoba berada di mana-mana. Karena itu, BNN Provinsi Sulsel terus berupaya mencegah peredaran dan bahaya narkoba dengan mengingatkan pentingnya peran keluarga terhadap anak.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Yang jelas, mereka jaringannya ada di mana-mana ini. Jadi masalah bagaimana menanggulangi dan semua pada umumnya jenis mana paling muda dan menggiurkan itu tren. Ini makanya kami benar gencar melakukan sosialisasi-imbauan meningkatkan peran dan kuncinya peran orang tua peduli bahaya itu," terangnya.
Idris menyinggung peran orang tua yang tak peduli terhadap keluarganya, khususnya terhadap anaknya. Ia menyebut kesibukan orang tua menjadikan anak bebas bergaul hingga terjerat kasus narkoba.
"Sebanyak-banyaknya modus itu, sebanyaknya peredaran, kalau lingkungan dan ketahanan keluarga sudah kuat, ini akan berhenti sendiri. Jadi masalahnya rata-rata rumah tangga ibu urus anak dan bekerja. Tapi sekarang bapak-ibu bekerja semua mencari kebutuhan anak-anak, perhatian kurang, komunikasi kurang, dan bisa terpengaruh oleh lingkungan itu," paparnya.
Sebelumnya, seorang siswa SMP di Makassar diamankan Polsek Tallo. Pelaku diamankan lantaran menjual narkoba jenis sabu. Sementara itu, bandarnya diketahui merupakan pelajar yang masih duduk dibangku sekolah dasar. (rvk/rvk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini