Seorang peternak ayam di Lamongan, Suparto membenarkan kenaikan harga pakan ayam. "Harga pakan naik antara Rp 400 - Rp 600/kg," kata Suparto, peternak ayam asal Lamongan kepada detikcom, Kamis (13/9/2018).
Suparto menuturkan, harga pakan ayam petelur dari yang awalnya Rp 4.600/kg kini mencapai Rp 5.200/kg. "Untuk harga pakan ayam broiler yang awalnya hanya Rp 6.000 per kilogram sekarang Rp 6.500/kg," kata Suparto yang juga pembina peternak ayam petelur di wilayah Lamongan, Tuban dan Bojonegoro dalam Koperasi Ternak Gunungrejo Makmur ini.
Untuk mengatasi kenaikan harga pakan ini, tambah Suparto, peternak ayam melakukan sejumlah langkah. Beberapa langkah tersebut, lanjut Suparto, di antaranya melakukan efisiensi dengan meng-afkir ayam-ayam tua yang sudah kurang produktif lagi.
"Kami juga melakukan subtitusi dengan bahan lokal, jagung dan dedak padi," kata Suparto yang menyebut saat ini harga jagung kering pipil juga mengalami kenaikan dari Rp 3.200 menjadi Rp 4.500 dan dedak dari normalnya Rp 2.300 menjadi Rp 3 ribu.
Kondisi ini, menurut dia, mengakibatkan para peternak ayam mengalami kerugian. Sebab, kenaikan harga pakan ini tidak dibarengi naiknya harga telur maupun daging ayam. Dan kerugian yang dialami para peternak ayam ini mencapai jutaan rupiah. "Dalam sehari kita bisa merugi Rp 200 ribu atau Rp 6 juta dalam sebulan," keluhnya.
Sementara seorang peternak lainnya, Sujar (37) mengharapkan kondisi ini segera mendapat perhatian pemerintah. Dan pemerintah segera memberikan solusi agar peternak ayam tidak semakin merugi. "Semoga lekas ada solusi dari pemerintah saat ini, agar kami bisa tetap bertahan," pungkasnya.
Tonton juga 'Dirjen PKH: Campuran Pakan Ternak Masih Harus Impor':
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini