LSI Denny JA: Kasus Setnov Berujung Sentimen Negatif buat Golkar

LSI Denny JA: Kasus Setnov Berujung Sentimen Negatif buat Golkar

Eva Safitri - detikNews
Rabu, 12 Sep 2018 16:30 WIB
Rilis survei LSI Denny JA tentang Pileg 2019. (Eva Safitri/detikcom)
Jakarta - Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA menyebut Partai Golkar untuk pertama kalinya berada di peringkat ketiga. Menurut LSI Denny JA, adanya kasus yang menyeret eks Ketum Setya Novanto dan korupsi PLTU Riau menjadi pemicu turunnya dukungan untuk Golkar.

"Problem yang dialami Partai Golkar memang ada indikasi ya, ada dua faktor utama. Yang kasus Setnov ini berujung adanya sentimen negatif terhadap Partai Golkar. Kemudian ada kasus PLTU Riau yang menyeret petinggi Partai Golkar. Artinya terlalu banyak sentimen negatif yang buat Golkar kesulitan," ujar peneliti LSI Denny JA, Adjie Alfaraby, Rawamangun, Jakarta Timur, Rabu (12/9/2018).



SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Adjie mengatakan sentimen itu menjadi dampak buruk bagi elektabilitas Golkar menjelang Pemilu 2019. Menurutnya, Golkar tidak membangun sentimen positif untuk mengimbangi sentimen negatif dari dua kasus tersebut.

"Selain itu, karena tak ada satu pun kader atau tokoh yang identik dengan Golkar menjadi capres dan cawapres pada Pemilu 2019," ucapnya.

Adjie menjelaskan partai politik yang terasosiasi kuat dengan capreslah yang akan mendapat keuntungan terhadap dukungan. Meski Partai Golkar termasuk partai besar yang mendukung Jokowi, tetap PDIP yang dianggap terasosiasi dengan Jokowi.




"Pasangan Jokowi-Ma'ruf kuat asosiasinya dengan PDIP, Prabowo-Sandi kuat dengan Gerindra. Jadi ya kedua partai itu yang paling potensial menjadi partai utama dalam Pemilu 2019," ungkapnya.

Faktor kepemimpinan juga memiliki peran penting dalam memajukan partai politik. Hal itu yang membuat PDIP dan Gerindra semakin kuat.

"Kedua partai ini juga sangat minim konflik. Sedangkan Partai Golkar terlalu banyak dinamika dan konflik internal. Inilah tiga alasan yang sampaikan kenapa partai politik bisa berubah arah pada Pemilu 2019," tuturnya.

Sebelumnya, LSI mengeluarkan hasil survei partai politik dalam pemenangan Pemilu 2019. Hasilnya, PDIP dan Gerindra masuk dua besar, sedangkan Golkar turun menjadi peringkat ketiga.

Hasil itu dilakukan dengan metodologi survei multistage random sampling pada 12-19 Agustus 2018 dengan jumlah 1.200 responden. Wawancara dilakukan secara tatap muka, dengan margin of error lebih-kurang 2,9 persen. Pertanyaan yang diajukan kepada responden adalah: 'jika pemilu dilakukan hari ini, partai apa yang akan dipilih?'.

Berikut hasil survei LSI Denny JA:

1. PDIP: 24,8%
2. Gerindra: 13,1%
3. Golkar: 11,3%
4. PKB: 6,7%
5. Partai Demokrat: 5,2%
6. PKS: 3,9%
7. PPP: 3,2%
8. NasDem: 2,2%
9. Perindo: 1,7%
10. PAN: 1,4%
11. Hanura: 0,6%
12. PBB: 0,2%
13. PSI: 0,2%
14. Berkarya: 0,1%
15. Partai Garuda: 0,1%
16. PKPI: 0,1%
17. Tidak Tahu/Tidak Jawab/Belum Memutuskan: 25,2%




Tonton juga 'LSI Denny JA: Jokowi-Ma'ruf Unggul di Kalangan Pengguna Medsos':

[Gambas:Video 20detik]

(bag/bag)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads