Miftah mengatakan memang sengaja menggelar pengajian dan selawat untuk para pekerja di tempat hiburan malam atau prostitusi. Dia mengatakan setiap manusia memiliki kesempatan bertobat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia menjelaskan manusia tidak berhak memberi penilaian benar atau salah terhadap manusia lain. Penghakiman terhadap mereka yang bekerja di dunia prostitusi juga tak pantas dilakukan.
Karena itu, Miftah mengesampingkan pemikiran tersebut dan konsisten memberi ceramah di tempat-tempat 'gelap'.
"Mendingan mau selawat daripada nggak selawat sama sekali. Tidak semuanya kan harus sepaham dengan saya. Ini caraku, ini jalan dakwah, saya tidak pernah menghakimi mereka. Artinya, saya berpikir, ngaji bukan hanya persoalan pahala dan dosa. Surga-neraka, seburuk apa pun mereka, tidak kehilangan mereka dalam hatinya," lanjutnya. (nkn/rvk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini