"Tidak ada unsur kampanye, hanya kebetulan saja Rejomulia yang menggelar. Kita ajak mancing mania memperingati Amanat 5 September 1945, peristiwa bergabungnya Kasultanan Yogyakarta dan Kadipaten Pakualaman ke NKRI," kata Sekjen Rejomulia, Andreas Andi Bayu saat dihubungi detikcom, Sabtu (8/9/2018).
Andreas mengaku pihaknya telah koordinasi dengan Bawaslu DIY. Pihaknya menjelaskan konsep acara Mancing Gratis Geerrsama Sepanjang Selokan Mataram yang akan digelar Minggu (8/9) di 14 titik spot pancingan tersebut.
"Kita tahu aturan mainnya, tak ada penyampaian visi-misi, sama sekali tidak ada unsur kampanye," tandasnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita sudah menyampaikan pemberitahuan ke Polda DIY, Polres Sleman, dan Polsek-Polsek yang dilalui acara ini, diizinkan," imbuhnya.
Sejumlah komunitas peduli lingkungan memprotes rencana aksi menyebar 10 ton ikan lele di Selokan Mataram karena khawatir memicu kerusakan ekosistem setempat. Komunitas yang menamakan diri Solidaritas Gotong-royong Peduli Lingkungan Sungai (SoGo PeLuS) telah berkirim surat ke Bawaslu DIY.
"Iya kita surati Bawaslu juga, kita ingin jangan sampai kegiatan kampanye dilakukan dalam hal yang berpotensi merugikan lingkungan," kata salah satu aktivis SoGo PeLuS, Irwanjasmoro saat dihubungi detikcom, Jumat (7/9/2018).
Irwan mengaku selain Bawaslu, pihaknya telah berkirim surat ke Badan Lingkungan Hidup DIY, Dinas Kelautan dan Perikanan DIY, Stasiun Karantina Ikan Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan Yogyakarta, dan ditembuskan kepada Gubernur DIY serta Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Yogyakarta. (bgs/bgs)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini