"Pada hari Senin, 3 September 2018, Bu Neng Ai Maryati sedang berada di restoran miliknya di Bukit Belimbing. Lalu ada seorang dengan kewarganegaraan Myanmar melaporkan kepada Ibu Ai Mariati bahwa terdapat seorang wanita dengan kewarganegaraan yang sama dengan Ibu Ai Mariati sedang menangis sambil membersihkan toko bangunan milik seorang dengan kewarganegaraan Bangladesh," kata Arief kepada detikcom melalui pesan singkat, Jumat (7/9/2018).
Arief menceritakan Neng Ai langsung mengecek informasi warga Myanmar tersebut dan bertanya kepada WN Bangladesh, si pemilik toko. Warga Bangladesh itu sempat berbohong dengan mengatakan Entin adalah istrinya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Arief menuturkan, keesokan harinya, Selasa (4/9), Neng Ai, yang baru pulang ke rumah setelah mengantar anaknya bersekolah, mendapati Entin hilang. Neng Ai lalu mencari Entin hingga akhirnya menemukan gadis asal Sukabumi, Jawa Barat, itu di halte bus bersama tiga warga Bangladesh.
"Dari apa yang diceritakan Entin, diketahui bahwa Entin dijanjikan oleh tiga orang ini akan dibawa ke Johor. Selain itu, tiga orang ini memberikan uang sebanyak 53 ringgit agar Entin mau ikut bersama mereka. Namun, segera setelah Ibu Ai Mariati melihat Entin, beliau menarik Entin dan membawanya kembali ke rumahnya," terang Arief.
Kamis (6/9), berkat koordinasi dengan Atase Kepolisian KBRI di Kuala Lumpur, kata Arief, Entin mendapat perlindungan dari KBRI. "Kemarin Entin diantarkan Ibu Ai Maryati ke KBRI Kuala Lumpur agar Entin mendapatkan perlindungan dan Entin dapat dipulangkan ke Indonesia," tutur Arief.
(aud/idh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini