Kabar yang beredar, dalam penggeledahan sebelumnya, tim KPK tak bisa membuka brankas yang terletak di dalam kamar pribadi rumah dinas Samanhudi hingga lima jam lamanya. Hingga akhirnya kerja KPK baru membuahkan hasil dalam penggeledahan keempat Selasa lalu. Rupanya saat itulah brankas yang diduga milik Samanhudi akhirnya bisa dibuka.
Sosok Agus Wirawantolah yang berhasil membuka brankas itu. Pria berusia 41 tahun ini saban harinya membuka lapak kios kunci di Pasar Templek Kota Blitar. Sayang, saat detikcom datang ke kios itu, Agus sedang menunggu istrinya yang baru melahirkan. Hanya ayah Agus, Sugianto (62) yang tengah berada di kios.
Sugianto yang sehari-hari bekerja bersama Agus menceritakan apa yang dialami putranya pada Selasa lalu.
"Kemarin itu ndak tahu kalau order itu dari penyidik KPK. Saya baru tahu setelah Agus selesai membuka brankas di rumah dinas wali kota. Hanya diminta tolong membuka brankas saja dan sudah berhasil," kisahnya kepada detikcom, Rabu (5/9/2018).
Dijelaskan Sugianto, tidak semua kios ahli kunci bisa membuka brankas. Menurutnya, membuka brankas memang sulit. Selain pengamanannya berlapis, ketebalan dinding brankas sendiri bisa mencapai 10 cm.
"Kan pasti ada PIN atau kodenya. Untuk membuka brankas yang tidak diketahui kode PIN-nya harus dengan cara dibor di bagian pemutar kode PIN. Ngebor bagian kode PIN ini harus hati-hati. Kalau tidak pas tetap tidak bisa dibuka. Makanya, tidak semua kios ahli kunci bisa membuka brankas," terangnya.
Begitu brankas sudah dapat dibuka, lanjut Sugianto, ahli kunci harus berhenti bekerja. Begitu bunyi klik tanda brankas sudah bisa dibuka, ahli kunci harus mundur. Yang membuka haruslah pemiliknya sendiri atau orang yang menguasai brankas tersebut.
"Saat kami bekerja juga harus ada yang mendampingi. Seperti kemarin, begitu dibuka ya Agus tidak tahu isinya apa," imbuhnya.
Sugianto memang bisa dibilang sesepuh perkuncian di Kota Blitar. Lapaknya juga kerap jadi langganan instansi pemerintah, bank dan kepolisian yang membutuhkan jasanya.
![]() |
Namun meski punya keahlian membuka brankas dan membuat kunci duplikat, Sugianto tidak sembarangan menerima order. Harus ada surat pengantar dari pimpinan instansi untuk mengorder jasa ahli kunci.
"Saya pernah mendapat penataran dari polisi. Intinya para ahli kunci tidak boleh menyalahgunakan pekerjaannya untuk kejahatan," ujarnya.
Di tengah obrolan, tiba-tiba datang pemuda yang kemarin sore sempat disapa detikcom di depan rumah dinas Wali Kota Blitar. Pemuda ini mengantarkan benda di dalam tas kresek warna hitam kepada Agus yang sudah lebih dulu masuk ke dalam rumah dinas.
Ternyata, pemuda ini adalah Fery, adik Agus. Fery ditelepon kakaknya untuk mengirimkan sejumlah peralatan ke rumah dinas di Jalan Sudanco Supriyadi itu.
"Kakak saya sempat telepon, minta dikirim peralatan ke rumah dinas. Kemarin, brankasnya sudah berhasil dibuka. Kalau isinya apa, kakak saya tidak tahu," ceritanya.
Sebelumnya diberitakan, dalam penggeledahan keempat kali di rumdin ini, KPK mendatangkan seorang tukang kunci. Tukang kunci itu datang setelah satu jam tim anti rasuah berada di dalam rumah dinas.
Tukang kunci yang tak lain Agus ini mengendarai vespa dengan membawa tas kanvas yang kotor bekas oli. Pemanggilan tukang kunci ini juga dibenarkan Kabid Tribum Satpol PP Kota Blitar yang ikut mendampingi.
"Memang benar ada seorang tukang kunci yang dipanggil KPK. Tapi saya tidak tahu apa yang akan dibuka," tutur Kabid Tibum Satpol PP Kota Blitar Adam Bachtiar.
Wali Kota Blitar Samanhudi Anwar telah ditetapkan oleh KPK sebagai tersangka karena diduga menerima suap berkaitan dengan ijo proyek pembangunan sekolah lanjutan pertama di Kota Blitar.
Saksikan juga video 'KPK Segel Ruang Dinas Wali Kota Blitar': (lll/lll)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini