Peningkatkan pelayanan kekayaan intelektual yang dipaparkan Freddy meliputi 4 aspek utama, yaitu keterlibatan pengguna (customer engagement), bisnis utama (core business), layanan nilai tambah (value-added services), dan penegakan hukum (enforcement).
"Keempat aspek tersebut harus terintegrasi dengan kebutuhan dan peran para pemangku kepentingan, yang pada akhirnya akan mendukung sistem kekayaan intelektual sebagai bagian dari pengembangan sektor ekonomi," kata Freddy dalam keterangan tertulis, Rabu (5/9/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hal itu disampaikan Freddy saat menjadi pembicara dalam acara IP Week Plenary dengan tema "Anchoring Innovation: The Future of IP Organisations" di Singapura (4/9) kemarin. Ia juga diketahui sebagai perwakilan Chair ASEAN Working Group on Intellectual Property Cooperation (AWGIPC)
Acara IP Week yang dibuka oleh Ms. Indranee Rajah, Singapore Minister for Prime Minister's Office, Second Minister for Finance and Education. Acara berlangsung di Marina Bay Sands Expo and Convention Center Singapura pada tanggal 4-5 September 2018 dan dihadiri lebih dari 3000 peserta dari 40 negara.
Freddy mengatakan, pertemuan tersebut juga memiliki sesi perkenalan studi ERIA yakni prediksi jumlah pendaftaraan kekayaan intelektual.
"Studi ini akan menjadi penting dalam memperkuat kesiapan kantor IP ASEAN dalam menghadapi tantangan di masa depan," ungkapnya. (ega/ega)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini