"Saya masih punya (bukti ajakan), belum saya hapus permintaan dari kelompok yang membuat gerakan 2019GantiPresiden," kata Mahfud Md dalam dialog kebangsaan di Kampus Terpadu UII Yogyakarta, Rabu (5/9/2018).
"Jadi tanggal 28 Maret, enam bulan yang lalu saya dihubungi untuk membuat dukungan, atau memberi semacam penjelasan yang sifatnya testimoni bahwa 2019 kita ganti presiden. Saya bilang saya tidak setuju, itu 28 Maret," lanjutnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mahfud sempat menyanggupi ajakan tersebut asalkan hastag 2019GantiPresiden diubah menjadi #2019PemilihanPresiden. Mahfud memiliki alasan tersendiri atas sikapnya tersebut.
"Apakah Pak Mahfud setuju penggantian (presiden) itu?," kata Mahfud menirukan orang yang mengajaknya membuat testimoni. "Boleh saja penggantian presiden. Tetapi kan pemilihan presiden itu bisa mengganti, bisa tidak mengganti," jawab Mahfud kepada orang itu.
Mahfud Md menegaskan bahwa dia tidak bisa bergabung dalam gerakan tersebut, namun dia juga menegaskangerakan itu tidak bisa dipersalahkan.
"Saya tidak ikut gerakan itu, tapi apakah gerakan itu salah? Tidak. Kalau memang salah kan ditangkap (oleh aparat) lama-lama. Tidak ada salahnya," tegasnya.
Menurut Survei Y-Publica, 2019GantiPresiden Makin Populer, Simak Videonya;
(mbr/mbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini