"Barang bukti yang kita terima ada 38 ekor dan satu ekor mati. Harganya untuk di luar negeri cukup menjanjikan bisa tembus Rp 20 juta per ekor dan paling murah Rp 10 juta per ekor," kata Kepala Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau, Suharyono kepada detikcom, Rabu (5/9/2018)).
Haryono menjelaskan, barang bukti burung kakaktua ada dua jenis. Pertama burung kakaktua jambul (cacatua galerita) 34 ekor dalam keadaan hidup.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi di luar negeri burung kakaktua ini sangat dimininati. Tersangka yang diamankan pihak Polres Inhil, berencana akan membawa burung tersebut ke Batam," kata Haryono.
Sehingga kuat dugaan, kata Haryono, burung tersebut dari Batam akan masuk pasar gelap untuk di jual ke luar negeri.
"Jadi kemungkinannya burung-burung itu akan dijual ke luar negeri. Karena jenis burung langka ini banyak peminatnya," kata Haryono.
Dia menyebutkan, jenis burung kakaktua ini masuk dalam spesies yang dilindungi. "Burung-burung itu kini berada di kandang transit di BBKSDA Riau," kata Haryono.
Burung tersebut akan dilepaskan ke habitatnya di Indonesia bagian timur.
"Endemik burung kakaktua hanya ada di Indonesia bagian timur, seperti NTT sekitarnya dan Papua," kata Suharyon.
Haryono menjelaskan, Polres Inhil sudah menetapkan seorang tersangka Wono Prakoso asal Jember. Barang bukti burung itu dibawa dengan bus ASN yang berhenti di Inhil.
"Katanya akan dibawa ke Batam lewat perairan. Selanjutnya akan dijual ke luar negeri," kata Haryono.
Haryono menyebutkan, burung kakaktua endemik di Indonesia bagian timur. Di Sumatera tidak ada burung kakaktua. Sehingga kuat dugaan burung kakaktua itu dibawa dari NTT atau Papua.
"Kondisi burungnya saat ini kondisinya terlihat sudah jinak. Artinya bisa jadi burung ini sudah lama ditangkap," kata Haryono.
Selain itu, kata Haryono, kondisi burung dalam keadaan stress. Karenanya saat ini dimasukan dalam sangkar transit di BBKSDA Riau.
"Kita tidak mungkin melepaskanya di kawasan di Sumatera, karena bukan habitatnya. Jadi kalau nanti kondisinya sudah pulih, akan kita lepaskan ke habitatnya di Indonesia bagian timur," tutup Haryono. (cha/asp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini