"Prediksi saya, dolar akan tembus Rp 15 ribu dan nggak akan selesai dari situ. Dia tidak stagnan di Rp 15 ribu, tapi dia akan terus meningkat," kata Arya di Wisma Antara, Jl Gondangdia, Jakarta Pusat, Selasa (4/9/2018).
Dia menilai kenaikan dolar tersebut akibat adanya masalah domestik dalam perekonomian Indonesia. Dia menyebut ini terjadi karena terjadinya defisit perdagangan, yaitu dengan tingginya impor dibanding ekspor di Indonesia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurutnya, produksi Indonesia lemah itu karena lemahnya industrialisasi dan itu berdampak pada ekonomi Indonesia. Dia pun menilai, dengan adanya kelemahan tersebut, perlu perubahan di ekonomi kita.
"Kenapa lemah? Ya daya industrialisasi, berarti industri kita lemah. Jadi dalam transformasi ekonomi kita ada hole yang terlalu besar di bagian industri sebelum kita mau menjadi negara yang maju. Jadi ekonomi kita memang rapuh di industrinya. Makanya menurut saya, di situasi ekonomi ini, kita butuh solusi yang transformatif secara ekonomi," tutur dia.
Arya pun menyarankan agar Indonesia cepat melakukan perubahan di bidang ekonomi sebelum mengalami hal serupa seperti Jepang dan China, yang mengalami ageing population.
"Butuh Indonesia diarahkan ke industri. Jangan sampai Indonesia lagi masa demografi begini angkatan mudanya banyak, industrinya lemah, akhirnya nanti pada saat kita mengalami ageing population kayak Jepang dan China, yang angkatan kerjanya berkurang tetapi orang tuanya lebih banyak. Terus kita jadi hancur gitu," pungkasnya. (zap/rna)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini