"Hari ini di seluruh kabupaten/kota, kita melakukan kegiatan, untuk hari ini saja dari 13 sub divre Bulog itu akan menggelontorkan kurang lebih sekitar 80,5 ton atau 80.500 kilogram beras yang akan kita keluarkan ke pasar," ujar Kadivre Perum Bulog Jatim Muhammad Hasyim saat memberangkatkan pasokan beras di kantor Bulog, Sidoarjo, Selasa (4/9/2018).
Hasyim menjelaskan selain dikirim ke pasar-pasar yang ada di Jatim, pasokan inu juga tersedia di Rumah Pangan Kita (RPK). Sementara di Jatim, ada sekitar 5.500 RPK yang tersedia.
"Selain kita adakan di pasar-pasar yang ada, di Jawa Timur ini kita juga lakukan di Rumah Pangan Kita di gerai-gerai. RPK kita ada 5.500-an," lanjutnya.
Saat ditanya berapa HET beras per kilogramnya, Hasyim mematok harga Rp 9.450. Tetapi jika masyarakat membeli beras langsung di gudangnya, harganya hanya Rp 8.100. Sementara jika beras tersebut dikirim sampai di lapak tertentu, harganya bisa Rp 8.350.
"Harga beras saat ini kalau kami yang ngantar sampai lapak-lapak itu Rp 8.350 tapi kalau ambil di gudang itu harganya Rp 8.100," lanjutnya.
Tak hanya beras, Bulog juga siap memasok berbagai bahan pangan. Seperti gula, tepung, hingga minyak goreng. Soal harganya, Hasyim belum bisa merinci secara detail namun dipastikan harganya lebih murah.
"Memang dalam kegiatan ini juga kami selain beras mengikutkan komoditi-komoditi Bulog yaitu gula pasir, tepung terigu, minyak goreng. Jadi kalau masyarakat butuh selain beras nanti juga ada. Saya hanya menyatakan bahwa semua komoditi Bulog itu harganya di bawah harga eceran tertinggi untuk yang lain," katanya.
Dalam hal ini, Hasyim berharap masyarakat tak perlu khawatir tentang ketersediaan stok beras. Lantaran hingga saat ini stoknya aman. Tak hanya itu, dari stabilisasi harga, Hasyim ingin harga beras di pasaran bisa lebih merata dan tak mengalami kenaikan.
"Masyarakat tidak perlu khawatir dengan ketersediaan stok yang ada di Perum Bulog. Harapan kita harga tidak akan mengalami kenaikan meskipun mungkin ke depan itu ada beberapa momen-momen yang mungkin akan mempengaruhi kenaikan harga," harapnya.
Sementara itu, ditemui di kesempatan yang sama Asisten 2 Pemprov Jatim, Fattah Jasin mengatakan kegiatan ini serentak dilakukan se-Indonesia untuk menstabilkan harga dan menjaga ketersediaan stok. Sebelumnya, kegiatan ini merupakan perintah langsung dari Menteri Perdagangan.
"Ini diperintahkan oleh Menteri Perdagangan untuk kegiatan stabilisasi harga dan ketersediaan pasokan di Jawa Timur," kata Fattah.
Tak hanya itu, Fattah mengatakan kegiatan ini tak jauh berbeda dari operasi pasar. Untuk itu, dia meminta masyarakat tak perlu khawatir dengan melonjaknya harga sembako terutama beras.
"Jadi masyarakat saya kira tidak perlu terlalu khawatir dengan adanya kegiatan ini, karena ini di seluruh Indonesia itu diperintahkan untuk mengadakan kegiatan yang dulu namanya operasi pasar," ungkapnya. (bdh/bdh)