H (21) menjadi korban penembakan orang tidak dikenal di area Tol Pasteur, Kota Bandung, Jumat (31/8/2018) sekitar pukul 04.00 WIB lalu. Wanita muda asal Kabupaten Purwakarta itu mengalami luka serius di bagian leher belakang.
Kepala Instalasi Gawat Darurat (IGD) Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung Doddy Tavianto mengungkapkan, ada tiga luka yang ditemukan di tubuh korban. Dua luka diduga akibat tembakan dan satu lagi diduga luka akibat serpihan kaca.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia melanjutkan, peluru yang menerjang menyebabkan retak pada ruas tulang leher korban. Hal itu, kata dia, membuat tekanan darah, detak jantung, otot kaki dan tangan tidak berfungsi dengan baik.
Bahkan, lanjut dia, sampai saat ini otot tangan dan kaki korban dalam keadaan lumpuh. Sementara kondisi lainnya terbilang cukup baik. Alat bantu pernapasan yang sempat dipasang juga sudah dilepaskan.
"Jadi fraktur inilah yang menyebabkan nona H tekanan darah rendah detak jantung rendah dan adanya penurunan otot tangan dan kaki. Karena ruas ke enam tulang leher itu pusat pengendali tekanan darah dan detak jantung juga pengendali saraf untuk menggerakan otot pada tangan dan kaki," ujarnya.
Doddy mengaku belum bisa memastikan kelumpuhan ini permanen atau sementara. Pihaknya masih akan menunggu hasil perkembangan sambil memberikan tindakan medis lainnya.
"Ini sifat permanen atau temporer belum diketahui. Saraf itu pemulihan lama. Setiap hari harus dievaluasi. Kalau memang belum ada kemajuan fungsi, penanganan pasien hanya bisa memberikan penguat saraf dan fisioterapi ke depannya," ujar Doddy. (mso/mud)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini