Bakar Spanduk, Mahasiswa di Gorontalo Tolak '2019 Ganti Presiden'

Bakar Spanduk, Mahasiswa di Gorontalo Tolak '2019 Ganti Presiden'

Ajis Halid - detikNews
Senin, 03 Sep 2018 12:55 WIB
Mahasiswa berdemo menolak deklarasi 2019 ganti presiden. (Ajis/detikcom)
Jakarta - Massa mahasiswa di Gorontalo melakukan aksi demo di depan Mapolda Gorontalo. Mereka meminta polisi tak mengeluarkan izin deklarasi 2019 ganti presiden.

Mereka membawa dua spanduk berukuran besar berisi penolakan deklarasi 2019 ganti presiden serta belasan poster dengan nada serupa. Mereka juga meminta pihak Polda tidak memberikan izin deklarasi 2019 ganti presiden, yang rencananya digelar pada Jumat (7/9).

"Kami melihat aksi deklarasi hashtag ganti presiden yang dilaksanakan di beberapa daerah terbukti telah menciptakan suasana curiga, perpecahan, dan konflik di tengah masyarakat serta berdampak mengganggu kamtibmas. Maka kami meminta agar deklarasi di Simpang Lima nanti tidak diberi izin oleh Polda Gorontalo," jelas Nurdin Lasimpala, koordinator aksi, saat ditemui di lokasi demo, Senin (3/9/2018).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT



Tidak hanya melakukan orasi di depan Mapolda, massa aksi juga membakar spanduk dan poster menolak aksi deklarasi 2019 ganti presiden yang terdapat gambar Ahmad Dhani dan Neno Warisman.

"Kami mengutuk aksi-aksi provokatif kelompok atau perorangan yang berupaya memecah-belah persatuan bangsa demi kepentingan sesaat. Deklarasi hanya akan menimbulkan konflik di tengah masyarakat Gorontalo," tegas Nurdin.



Sementara itu, pihak Polda Gorontalo mengaku telah menerima surat akan adanya deklarasi 2019 ganti presiden di Gorontalo.

"Memang secara informasi sudah ada pemberitahuan yang masuk. Tapi itu akan kami pelajari, apakah itu diberi izin atau tidak, semua tergantung pada pimpinan," ucap AKBP Rahmat, Kasubdit I Intelkam Polda Gorontalo, di hadapan massa aksi. (rvk/asp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads