Warga Eks Lokalisasi Dolly Saling Berhadap-hadapan di Depan Pengadilan

Warga Eks Lokalisasi Dolly Saling Berhadap-hadapan di Depan Pengadilan

Deni Prastyo Utomo - detikNews
Senin, 03 Sep 2018 11:09 WIB
Foto: Deny Prastyo Utomo
Surabaya - Suasana unjuk rasa di depan Pengadilan Negeri (PN) Surabaya memanas. Dua kubu pendemo berasal dari eks Lokalisasi Dolly saling berhadap-hadapan. Kedua kubu merupakan warga yang memohon dan menentang gugatan class action warga ke Pemkot Surabaya sebesar Rp Rp 270 miliar.

Dari pantauan detikcom, Senin (3/9/2018) ratusan warga yang menolak lokalisasi Dolly-Jarak dibuka berdiri di Jalan Anjosmoro. Sedangkan yang mendukung dibuka kembali berada di depan Jalan Merapi. Jarak keduanya hanya berjarak sekitar 100 meter.

Sedangkan polisi berada di tengah-tengah massa. Meski dua kubu berhadap-hadapan, arus lalu lintas di depan PN masih dibuka satu lajur. Sesekali mereka berteriak menolak lokalisasi dibuka, sedangkan kubu yang mendukung mengharapkan hakim memutuskan membuka kembali perekonomian warga.


"Kami sangat tidak setuju Dolly dibuka, bagaimana nasib anak-anak di masa mendatang kalau dibuka kembali," teriak salah satu pemilik UKM Sami Jali, Roro Dwi di depan kantor PN.

Warga mendukung Dolly dibuka membentangkan psoter/Warga mendukung Dolly dibuka membentangkan psoter/ Foto: Deny Prastyo Utomo
Dia mengaku yang menggugat membuka kembali Dolly-Jarak adalah pengusaha-pengusaha rumah musik yang selama ini beroperasi di Jarak-Dolly secara sembunyi-sembunyi.

"Siapa mereka, mereka adalah penguasa rumah musik. Kita adalah warga asli Putat Jaya tolak dibukanya prostitusi kembali," tandasnya.


Sementara kubu mendukung lokalisasi membentangkan poster berisi: "Ekonomi Warga Terpuruk Pasca Dolly-Jarak Ditutup".

Sementara di dalam ruang sidang Cakra PN dilakukan pembacaan putusan. Putusan itu dibacakan Hakim Dwi Winarko. Kedua kubu juga terlihat berada di ruang cakra. (fat/fat)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.