Deputi Bidang Protokol, Pers dan Media Sekretariat Presiden Bey Machmudin mengatakan rapat terbatas tersebut digelar di lokasi pengungsian yang terletak di Kecamatan Gunung Sari, Kabupaten Lombok Barat, NTB, Minggu (2/9). Rapat dilakukan bersama sejumlah jajaran terkait untuk membahas pembangunan kembali rumah masyarakat Lombok yang hancur maupun rusak karena gempa beberapa waktu lalu.
"Rapat terbatas tersebut digelar usai Presiden bersama rombongan nonton bareng penutupan Asian Games ke-18 di Lapangan Bola Gunung Sari, Kabupaten Lombok Barat," kata Bey dalam keterangan tertulis, Minggu (2/9/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya melihat kelihatannya ada keinginan masyarakat untuk membangun rumah sesuai keinginan mereka sendiri. Prinsipnya tidak ada masalah, tapi fungsinya harus betul dipastikan. Kemudian pakai RISHA (teknologi Rumah Instan Sederhana Sehat)," ujar Jokowi.
Jokowi meminta jajarannya untuk tetap mendampingi masyarakat Lombok dalam pembangunan kembali rumah mereka. Hal itu bertujuan agar masyarakat diperkenalkan kepada teknologi RISHA yang memiliki keunggulan tahan guncangan gempa.
Jokowi juga mengingatkan kepada warga yang membangun rumah agar membuat bangunan yang tahan gempa. Sebab, kata Jokowi, NTB merupakan daerah yang sering dilanda gempa bumi. Pada tahun 1979 misalnya, NTB juga pernah dilanda gempa besar seperti yang sekarang ini terjadi.
"Oleh sebab itu, saya titip dalam membangun rumah sekarang ini harus dihitung bahwa bangunan itu harus tahan gempa. Ini nanti akan diarahkan oleh Kementerian PU," kata Jokowi.
Jokowi menyatakan pemerintah akan memfasilitasi keinginan sebagian masyarakat Lombok untuk membangun rumah sesuai dengan selera masing-masing.
"Silakan kalau yang ingin membangun dari dinding kayu. Mau bangun dengan dindingnya dari bedek bambu, boleh. Mau dibangun lagi dengan tembok boleh tapi yang konstruksinya tahan gempa. Harganya sama yang tahan gempa dengan yang tidak. Tapi harus benar konstruksinya," ucapnya.
Hadir dalam pembahasan tersebut Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Menteri Sosial Agus Gumiwang, Gubernur NTB M Zainul Majdi, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, Kapolri Jenderal Tito Karnavian, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, dan Kepala BNPB Willem Rampangilei. (jor/jbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini