Sedangkan di broadcast tersebut tertera sejumlah organisasi yang akan turut serta. Di antaranya FJI Jogja, GPK Jogja, FPI Jogja, GNCP Jogja, Presidium Jogja Tagih Janji, Garda Pemuda Pagar Bangsa, Ketua Alumni 212 Jogja, dan Koord KNP-GP Jogja.
Menanggapi broadcast tersebut, Komandan DPP Front Jihad Islam (FJI) Abdurrahman menyebut bahwa nama organisasi yang dipimpinnya dicatut. Dia menegaskan FJI tidak terlibat, dan tidak tahu menahu terkait rencana aksi tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurutnya, hingga saat ini belum ada panitia yang menghubunginya untuk membicarakan rencana aksi tersebut. Sementara Abdurrahman juga kesulitan berkomunikasi dengan penyelenggara acara tersebut, karena tidak ada kontak person yang bisa dihubungi.
"Ini kan undangannya berbentuk broadcast, dan kita mengkonfirmasi ke mana kita juga nggak tahu. Ya kita sempat komunikasi (dengan ormas lain), ya sama-sama bingung juga ini yang mengadakan siapa, (yang dicatut) ada GPK, pakai FPI, pakai FJI," ucapnya.
Baca juga: Respons Ma'ruf Amin soal #2019GantiPresiden |
Abdurrahman menuturkan, setelah broadcast menyebar luas petugas Polda DIY mendatangi kediamannya beberapa waktu lalu. Kedatangan aparat untuk mengonfirmasi kebenaran rencana aksi #2019GantiPresiden yang mencantumkan nama FJI.
"Dari Polda (DIY) sudah datang ke sini, sudah mengklarifikasi, dan kita sudah menyebar video untuk mengklarifikasi kegiatan itu. Bahwa itu (aksi #2019GantiPresiden) kita sampaikan bahwa besok itu hoax," tegasnya.
"Ya sebenarnya (FJI) merasa dirugikan, tapi kita mau mengarahkan (protes) ke siapa kita juga nggak tahu kan, dan itu kan modelnya berbentuk broadcast, dan tidak ada kontak personnya," pungkas dia. (sip/sip)











































