.webp)
"Tadi ada 17 pertanyaan, seputar cuitan dari Saudara Ferdinand yang terkait dengan legal standing dari pendukung Banteng. Tadi juga saya perlihatkan ke penyidik ini ada kartu tanda anggota dari PDIP, lalu juga unsur pencemaran nama baik, (cuitan) yang dipelihara tikus got itu," ujar Jack Lapian setelah diminta keterangan polisi di Polres Jaksel, Jl Wijaya II, Kebayoran Baru, Jaksel, Jumat (24/8/2018).
Jack melaporkan Ferdinand atas dugaan tindak pidana dalam Pasal 27 ayat 2 UU ITE dan Pasal 310, Pasal 311 KUHP. Pelaporan terkait cuitan akun Twitter Ferdinand @LawanPolitikJKW pada 22 Mei 2018.
"Pendukung Banteng ga ush digubris. Mrk menyamar seolah pendukung Gabti Presiden. Tujuan mrk cuma 1, MENGGAGALKAN KOALISI SBY PRABOAO. Mereka takut dengan koalisi itu terbentuk. Ayolah berpikir jernih. Mrk peliharaan tikus got," kata Jack membacakan ulang cuitan Ferdinand.
Setelah memeriksa Jack Lapian sebagai pelapor, polisi, menurutnya, akan memanggil para saksi pekan depan. Jack Lapian menyebut, Ferdinand juga akan dimintai keterangan
"Itu proses dari penyidik yang akan memanggil," sambungnya.
Jack menegaskan pelaporan ini dilakukan untuk penegakan hukum. Jack yakin polisi profesional menindaklanjuti laporannya.
"Polisi pasti Promoter: profesional, modern, terpercaya. Jadi kita serahkan ke polisi," ujar dia.
Terkait pelaporan Jack, Ferdinand pernah memberikan tanggapan. Dia mengaku heran laporan diterima kepolisian.
"Pertama, laporan itu aneh, kenapa bisa diterima oleh kepolisian. Dari sisi legal standing pelapor, menurut saya tidak memenuhi. Kenapa bisa seseorang yang merasa banteng itu adalah dirinya, melapor dan diterima polisi," ujar Ferdinand, Kamis (24/5).
Ferdinand menegaskan akan mengikuti proses laporan tersebut. Dia menyatakan siap melaporkan balik Jack jika tuduhan yang dialamatkan kepadanya tidak terbukti. (fdn/idh)
