Idrus Tersangka, Gerindra Pertanyakan Komitmen Antikorupsi Jokowi

Idrus Tersangka, Gerindra Pertanyakan Komitmen Antikorupsi Jokowi

Aditya Mardiastuti - detikNews
Jumat, 24 Agu 2018 17:45 WIB
Foto: Ketua DPP Gerindra Habiburokhman (Dwi Andayani/detikcom)
Jakarta - Politikus Golkar Idrus Marham mundur dari jabatannya sebagai Menteri Sosial karena ditetapkan sebagai tersangka KPK. Partai Gerindra mempertanyakan komitmen Presiden Joko Widodo soal antikorupsi.

"Demikian juga Pak Jokowi punya komitmen seperti apa pemerintahan bersih, nawacita, dan sebagainya kalau terjadi seperti ini biar masyarakat menilai," kata Ketua DPP Gerindra Habiburokhman kepada detikcom, Jumat (23/8/2018).


Ketum Golkar Airlangga Hartarto merevitalisasi kepengurusan dan mengusung soal slogan Golkar Bersih. Ketika dikaitkan dengan kasus Idrus, Habiburokhman tak banyak komentar dan menyerahkan penilaian kepada masyarakat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Itu urusan masing-masing partai, bila terbukti nanti masyarakat yang menilai," terangnya.


Meski begitu, Habiburokhman mengapresiasi sikap Idrus yang berani mundur. Dia mengaku prihatin kasus korupsi masih terus terjadi.

"Soal mundur kita cukup apresiasi, artinya ketika tersangka langsung mundur tanpa didesak masyarakat. Nggak banyak yang seperti itu. Kedua kasus korupsi ya kita prihatin beliau bisa tersangka, padahal kita kenal sebelumnya di DPR nggak ada masalah, kasus e-KTP aja beliau nggak kena, kasus ini kok nggak kena. Kita prihatin hari gini masih kasus korupsi," urainya.

Presiden Jokowi juga angkat bicara soal Idrus yang menjadi tersangka. Idrus merupakan menteri Kabinet Kerja yang mundur karena terjerat kasus korupsi.

"Ya, ini kan kasus lama, ya kita menghargai apa yang menjadi wilayah kewenangan KPK," kata Jokowi usai pelantikan Agus Gumiwang sebagai menteri sosial di Istana Negara, Jakarta.




Tonton juga 'Idrus Marham Mulai Kembalikan Rumah dan Mobil Dinas':

[Gambas:Video 20detik]

(ams/elz)



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads