Jenazah Shinta diantar langsung oleh pejabat Kementerian Luar Negeri. Dari pantauan detikcom, ibu Shinta, Umi Salamah (55), nampak tegar meski raut kesedihan begitu nampak saat menatap peti jenazah putri keduanya.
Fajar Nurdian, pejabat Dirjen Perlindungan WNI Kementerian Luar Negeri yang turut mengantar kedatangan jenazah, menyampaikan duka mendalam atas kepergian Shinta.
Kepada keluarga, ia juga menyampaikan kronologis pemulangan jenazah Shinta pasca autopsi. "Kami mohon maaf bila pemulangan jenazah membutuhkan waktu lama. Memang ada beberapa proses pasca autopsi yang harus diselesaikan mengikuti aturan negara setempat," terangnya.
Plt Wali Kota Malang Sutiaji yang turut hadir saat kedatangan jenazah Shinta pun ikut menyampaikan belasungkawa. Ia yakin Shinta meninggal dengan kondisi syahid, sebab keberadaannya yang jauh meninggalkan rumah hanya untuk menuntut ilmu.
"Nanda Shinta jauh-jauh menuntut ilmu dan ini menyakinkan kami, ia meninggal dalam kondisi syahid. Amal ibadahnya diterima," ucap Sutiaji.
Jenazah Shinta siang ini akan dimakamkan di TPU Punden, tak jauh dari tempat tinggal orang tuanya di Jalan Bandulan, Sukun, Kota Malang. Kerabat dan petakziah juga telah berdatangan untuk mengantar pemakaman alumni SMA Negeri 7 Kota Malang ini.
Shinta ditemukan tak bernyawa seusai menghilang saat berenang bersama rekan-rekannya di Danau Trebgast, Beyreuth, Jerman, Rabu (8/8/2018). Keluarga sempat tak percaya dengan kabar kematian Shinta mengingat gadis yang mengambil jurusan kedokteran itu jago berenang. (lll/lll)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini