Penangkapan Richard dilakukan di dalam toilet di kawasan SCBD Jakarta, Rabu (22/8) dini hari. Richard diduga telah mengisap kokain yang berada di atas layar ponsel iPhone X dan dolar Australia.
Saat itu perwira menengah Kombes Herry Heryawan atau biasa dipanggil Herrimen berada di restoran yang sama dengan Richard. Herrimen saat itu cukup lama menunggu pria yang ada di dalam toilet tersebut untuk keluar. Tidak lama kemudian, pria tersebut--yang belakangan diketahui sebagai Richard Muljadi--keluar meninggalkan toilet.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selang sehari setelah pemeriksaan, Richard ditetapkan Polda Metro Jaya sebagai tersangka. Gelar perkara juga dilakukan di hari yang sama. Hasilnya, Richard resmi ditahan kepolisian.
"Untuk hari ini sudah kita lakukan penahanan karena ada bukti, artinya ada barang bukti kemudian keterangan tersangka. Setelah gelar perkara, dia dilakukan penahanan hari ini," jelas Argo di kantornya, Kamis (23/8).
Richard akan ditahan selama 20 hari ke depan. Richard dijerat dengan UU Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika.
Ancaman hukuman terhadap Richard itu tertuang dalam Pasal 112 ayat 1 sebagai berikut:
Setiap orang yang tanpa hak atau melawan hukum memiliki, menyimpan, menguasai, atau menyediakan Narkotika Golongan I bukan tanaman, dipidana dengan pidana penjara paling singkat 4 (empat) tahun dan paling lama 12 (dua belas) tahun dan pidana denda paling sedikit Rp 800.000.000,00 (delapan ratus juta rupiah) dan paling banyak Rp 8.000.000.000,00 (delapan miliar rupiah).
Sedangkan Pasal 127 ayat 1a berbunyi sebagai berikut:
(1) Setiap penyalahguna: a. Narkotika Golongan I bagi diri sendiri dipidana dengan pidana penjara paling lama 4 (empat) tahun.
Tonton juga video: 'Richard Muljadi Isap Kokain di Resto SCBD, Kini Jadi Tersangka'
(dkp/dkp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini